Kasus DBD Masih Cukup Tinggi, Ini Giat Puskesmas Merapi II Dalam Penanganannya

Kasus DBD Masih Cukup Tinggi, Ini Giat Puskesmas Merapi II Dalam Penanganannya

Mini lokakarya lintas sektor Puskesmas Merapi II Kecamatan Merapi barat --

LAHATPOS.CO, Merapi barat -  Kasus Demam Berdarah (DBD) di wilayah kerja Puskesmas Merapi II Kecamatan Merapi barat dinilai masih cukup tinggi.

Dari data di bulan Januari tahun 2024 terdapat ada 7 kasus DBD yang berasal dari desa Lubuk Kepayang 1 kasus, Desa
Merapi 2 kasus, Desa Suka Cinta 3 kasus, dan desa Muara Temiang 1 kasus.

Sementara di bulan Februari terdapat 3 kasus yaitu 2 kasus DBD di desa Muara Maung dan 1 Kasus di desa Muara Temiang.

Atas dasar tinggi nya angka DBD pihak Puskesmas Merapi II menggelar Lokakarya Mini Lintas Sektor dengan mengundang perwakilan masyarakat melalui pemerintah desa, Camat, Babinsa, Bhabinkamtibmas, perwakilan sekolah dan undangan.

Kepala UPT Puskesmas Merapi II Dr Hj Rheni Yunita Rahmaniar MKM mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan Lokakarya Mini Lintas Sektor Puskesmas Merapi II yang memang sudah rutin kita laksanakan dengan tujuan kitaa sama-sama membahas terutama tentang pencapaian yang ada di Puskesmas Merapi II, serta permasalahan yang ada diwilayah kerja Puskesmas Merapi II.

Dalam kesempatan ini Dr Rheni mengaku bahwa kegiatan ini adalah ingin menjalankan apa saja yang menjadi program kedepanya terlebih saat ini kasus DBD di wilayah Kecamatan Merapi Barat dinilai cukup tinggi  dan juga TB Paru yang juga masih tinggi serta membahas permasalahan yang ada yang saat ini sedang trent di masyarakat.

Harapannya adanya timbal balik dari masyarakat apa yang bisa kita lakukan secara bersama-sama secara lintas sektoral bersama dengan pemerintah desa, kepolisian, Koramil, Kecamatan, perusahaan dan lain-lain.

Selain itu dengan adanya Lintas Sektor ini permasalahan yang ada di masyarakat bisa tertanggulangi oleh semua pihak, seperti kasus DBD jadi bukan hanya pihak kesehatan saja yang di libatkan namun semua unsur elemen masyarakat juga harus dilibatkan secara bersama-sama lintas sektor.

Seperti untuk gotong-royong itu ada di tingkat desa, tapi kalau Puskesmas itu hanya sebatas penyuluhan ataupun promkesnyo juga fogging serta diwilayah sekolah masing-masing. Jadi seluruh nya bergerak untuk sama sama mengatasi masalah kesehatan " tutupnya.

Sementara Camat Merapi barat Drs Erlambang MM mengungkapkan bahwa kesehatan ini adalah tanggung jawab kita bersama.

Dikatakan Camat bahwa kesehatan dimasyarakat merupakan tanggung jawab kita bersama dan komitmen kita bersama yaiti menuntaskan masalah kesehatan, masalah pendidikan, dan kemiskinan serta berantas Stunting  serta menghabiskan kemiskinan ektrim.

"Dan pertanyaan nya adalah apakah kita bisa ? Jawabnya pasti bisa. Dan siapa  yang melaksanakan, jawabnya adalah kita bersama yaitu semua elemen masyarakat" Ungkapnya (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: