Bawaslu Lahat

Miris Ternyata Ispa Duduki Peringkat 1 di Kecamatan Merapi Barat, Ini Buktinya

Miris Ternyata Ispa Duduki Peringkat 1 di Kecamatan Merapi Barat, Ini Buktinya

Aktivitas angkutan batubara di Kecamatan Merapi Barat --

LAHATPOS.CO, Merapi barat -  Cukup Prihatin ternyata jumlah penyakit Inpeksi Saluran Pernapasan (Ispa) di wilayah Kecamatan Merapi Barat menduduki peringkat paling tinggi dibandingkan jumlah penyakit lainya.

Dari data yang berhasil dihimpun lahatpos.co dari data Puskesmas Merapi II Kecamatan Merapi barat disepanjang tahun 2023 lalu jumlah penyakit Ispa diwilayah kerja Puskesmas Merapi II berjumlah 950 kasus.

Wilayah kerja Puskesmas Merapi II sendiri meliputi 17 desa dimulai paling barat dari Desa Muara Temiang sampai Desa Merapi Kecamatan Merapi Barat. Menurut data dari Puskesmas Merapi II selama tahun 2023 lalu penyakit Ispa sebanyak 950 kasus menduduki peringkat pertama terbanyak diikuti penyakit Dipepsia sebanyak 470 kasus kemudian Hipertensi 378 kasus dan diikuti penyakit lainnya.

Hal ini tentunya diduga tidak lepas dari dampak debu dari aktivitas angkutan batubara yang sampai saat ini masih tidak ada solusi dan sehingga angkutan batubara masih saja melintas dijalan umum di sepanjang Kecamatan Merapi dan Merapi Timur.

Dari data perbulan yang berhasil dihimpun selama tahun 2023 lalu kasus Ispa yang dialami warga kecamatan Merapi barat fluktuatif yang bergerak tidak menentu.

Data yang ada selama tahun 2023 di bulan Januari sebanyak 104 kasus, bulan Februari sebanyak 80 kasus, bulan Maret 110 kasus, bulan April 45 kasus, bulan Mei 72 kasus, bulan Juni 110 kasus, bulan Juli 98 kasus, bulan Agustus 45 kasus, bulan September 110 kasus, bulan Oktober 66 kasus, bukan November 59 kasus, dan bulan Desember 51 kasus.

Kepala UPT Puskesmas Merapi II Dr Hj Rheni Yunita Rahmaniar MKM melalui Kasubag TU Puskesmas Merapi II Bunawi Amd.Kep Selasa 5 Maret 2024 mengatakan dari data jumlah ini meliputi keseluruhan jumlah desa di wilayah kerja Puskesmas Merapi II yaitu sebanyak 17 desa (selain desa Purwosari dan desa Karang Rejo).

Dari jumlah penyakit Ispa yang menduduki jumlah teratas di wilayah kerja Puskesmas Merapi II ini pihak Puskesmas Merapi II juga tetap memberikan berbagai penyuluhan terhadap masyarakat.

"Kami juga terus memberikan penyuluhan terhadap dampak debu yang sampai saat ini masih merupakan kasus tertinggi di wilayah kerja Puskesmas Merapi II.  Kami juga terus mengimbau kepada masyarakat di setiap desa saat ada kegitan seperti posyandu agar tetap mengunakan masker jika diluar ruangan serta perbanyak minum air putih" ungkapnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: