Dahsyatnya Kematian Ibarat Pohon Berduri Menancap pada Selembar Kain Sutra
Dahsyatnya kematian ibarat pohon berduri menancap pada selembar kain sutra.--
BACA JUGA:KPU Pagar Alam Buka Rekrutmen KPPS Secara Online
Mustafa Kemal Attaturk, bapak modernisasi (sekularisasi) Turki, yang mengganti Turki dari negara bersyariat Islam menjadi negara sekular, dikabarkan mengalami proses sakaratul maut selama 6 bulan (walau tampak dunianya hanya beberapa detik), seperti dilaporkan oleh salah satu keturunannya melalui sebuah mimpi.
Rasa sakit sakaratul maut dialami setiap manusia, dengan berbagai macam tingkat rasa sakit, ini tidak terkait dengan tingkat keimanan atau kezhaliman seseorang selama ia hidup.
Sebuah riwayat bahkan mengatakan bahwa rasa sakit sakaratul maut merupakan suatu proses pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak. Demikianlah rencana Allah.
Imam Ghozali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan Ibrahim ‘Alahissalam untuk melihat wajah Malaikatul Maut ketika mencabut nyawa orang zhalim.
BACA JUGA:Lihat Tugas Panitia HUT RI KE -78 di Lingkungan Pemkab Lahat, ada yang harus membunyikan sirine
Allah Swt pun memperlihatkan gambaran rupa Malaikatul Maut sebagai seorang pria besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu di depan satu di belakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya Ibrahim ‘Alahissalam pun pingsan tak sadarkan diri.
Setelah sadar Ibrahim ‘Alahissalam pun berkata bahwa dengan memandang wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat dari itu.
Kisah ini menggambarkan bahwa melihat wajah Malakatul Maut saja sudah menakutkan apalagi ketika sang Malaikat mulai menyentuh tubuh kita, menarik paksa ruh dari tubuh kita.
Kemudian mulai menghentak-hentak tubuh kita agar ruh (yang masih cinta dunia dan enggan meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita ibarat melepas akar serabut-serabut baja yang tertanam sangat dalam di tanah yang terbuat dari timah keras.
BACA JUGA:Nekat, Kakek ini Tiga Kali Cabuli Tetangga
Itulah wajah Malaikatul Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan ruh dari tubuh kita.
Itulah wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun maka kita tidak akan pernah lagi bisa tertawa dan merasakan kegembiraan sepanjang sisa hidup kita.
Tentang dahsyatnya sakaratul maut orang-orang yang zalim, Allah Swt berfirman, “Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.” (QS. Al-An’am 6:93)
Dalam ayat lain Allah Swt menegaskan, “(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat lalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); “Kami sekali-kali tidak mengerjakan sesuatu kejahatan pun”. (Malaikat menjawab): “Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan”. Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu.” (QS. An-Nahl : 28-29).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: