Dahsyatnya Kematian Ibarat Pohon Berduri Menancap pada Selembar Kain Sutra

Dahsyatnya Kematian Ibarat Pohon Berduri Menancap pada Selembar Kain Sutra

Dahsyatnya kematian ibarat pohon berduri menancap pada selembar kain sutra.--

LAHATPOS.CO - Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat. 

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS, Al-Munafiqun, 63:11)

Rasulullah SAW bersabda, “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek?” (HR. Bukhari).

Dalam sebuah Atsar (pendapat) para sahabat Rasulullah SAW, Ka’b al-Ahbar berpendapat, “Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. 

BACA JUGA:Kita Wajib Tahu, Jenis Kematian Bagi Manusia

Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”.

Imam Ghozali berpendapat, “Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki”.

Imam Ghozali juga mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang melewati sebuah pekuburan berdoa pada Allah Swt agar Ia menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui gambaran sakaratul maut. 

Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang pria yang muncul dari salah satu kuburan. 

BACA JUGA:Simak ini Begini Rasanya Sakaratul Maut Kisah Nabi Idris dan Malaikat Izrail

“Wahai manusia !”, kata pria tersebut. 

“Apa yang kalian kehendaki dariku? 

Limapuluh tahun yang lalu aku mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih bekas sakaratul maut itu belum juga hilang dariku.”

Proses sakaratul maut bisa memakan waktu yang berbeda untuk setiap orang, dan tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: