Edukasi Kesehatan Mengenai Penyakit Asam Lambung (Gerd) Pada Remaja

Edukasi Kesehatan Mengenai Penyakit Asam Lambung (Gerd) Pada Remaja

Edukasi Kesehatan Mengenai Penyakit Asam Lambung (Gerd) Pada Remaja.-foto: lahatpos.co-

Edukasi Kesehatan Mengenai Penyakit Asam Lambung (Gerd) Pada Remaja

Oleh Detiana, S.Kep,Ns.,M.Kes. Penulis adalah Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi Diii Keperawatan Kampus Lahat

Pendahuluan

Kebiasan atau Gaya hidup masyarakat yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok, mengkonsumsi alkohol, makan terlalu pedas, kebiasaan minum kopi, stress, berbaring setelah makan, mengkonsumsi makanan atau minuman yang terlalu asam atau faktor kegemukan/obesitas. 

Gaya hidup  tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan sistem pencernaan salah satunya GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) (Karina et al., 2016). 

GERD (Gastroesofageal Reflux Disease) adalah suatu penyakit yang jarang terdiagnosis oleh dokter di Indonesia karena bila belum menimbulkan keluhan yang berat seperti refluks esofagitis dokter belum bisa mendiagnosa. 

Refluks gastroesofagus adalah masuknya isi lambung ke dalam esofagus yang terjadi secara intermiten pada orang, terutama setelah makan (Karina et al., 2016). 

Penyakit refluks gastroesofageal (Gastroesophageal Reflux Disease/GERD) didefinisikan sebagai suatu keadaan patologis sebagai akibat refluks kandungan lambung ke dalam esofagus yang menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu (troublesome) di esofagus maupun ekstra esofagus dan atau komplikasi (Syam et al., 2016).

Hal yang berhubungan dengan perubahan fisiologis seiring dengan bertambahnya usia adalah menurunnya sekresi saliva bikarbonat sehingga meningkatkan terjadinya refluks asam di esofagus efek dari melambatnya bersihan asam(Karina et al., 2016).

Penyakit asam lambung terjadi karena naiknya asam lambung menuju esofagus atau kerongkongan. Kondisi ini terjadi pada saluran pencernaan yang menghubungkan mulut dan lambung mengalami iritasi. 

Naiknya asam lambung merupakan kondisi yang umum, tetapi bisa menimbulkan nyeri pada ulu hati atau mulas pada area dada bagian bawah. 

Saat menelan, pita otot melingkar di bagian bawah kerongkongan yang disebut juga dengan sfingter esofagus bagian bawah akan rileks. 

Hal ini untuk memungkinkan makanan dan cairan mengalir ke perut, setelahnya sfingter akan menutup kembali. 

Saat bagian ini mengendur karena gangguan atau melemah, asam lambung dapat mengalir kembali ke kerongkongan yang menimbulkan iritasi dan radang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: