Latihan Range Of Motion (ROM) pada Pasien Pasca Stroke dengan Masalah Gangguan Mobilitas Fisik

Latihan Range Of Motion (ROM) pada Pasien Pasca Stroke dengan Masalah Gangguan Mobilitas Fisik

Detiana, S.Kep,Ns.,M.Kes /Latihan Range Of Motion (ROM) pada Pasien Pasca Stroke dengan Masalah Gangguan Mobilitas Fisik.-Foto: lahatpos.co-

Latihan Range Of Motion (ROM) pada Pasien Pasca Stroke dengan Masalah Gangguan Mobilitas Fisik

Oleh Detiana, S.Kep,Ns.,M.Kes

Pendahuluan

Stroke merupakan kerusakan jaringan otak yang disebabkan oleh berkurangnya atau terhentinya suplai oksigen dalam darah secara tiba-tiba. Jaringan otak yang mengalami penurunan suplai oksigen dalam darah akan mengalami kematian dan tidak berfungsi lagi. 

Penyakit stroke merupakan gejala klinis yang diakibatkan oleh pembuluh darah ke otak yang mengalami penurunan suplai darah seperti penyakit jantung (Nursyiham et al., 2019). 

Saat ini stroke semakin menjadi masalah yang serius diseluruh dunia. Hal tersebut dikarenakan serangan stroke yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik, dan mental pada usia produktif maupun usia lanjut.(Basuki, 2018).

Berdasarkan hasil penelitian Gabrielle et al., (2019) pada 121 pasien stroke, didapatkan hasil 90% atau 109 orang pasien stroke menunjukkan masalah keperawatan gangguan mobilitas fisik. Penyebab dari gangguan mobilitas fisik yakni gangguan neuromuscular. 

Salah satu kondisi terkait dengan gangguan mobilitas fisik adalah stroke. Intervensi yang dapat dilakukan pada pasien stroke dengan masalah gangguan mobilitas fisik adalah dengan latihan penguatan sendi dengan latihan Range Of Motion (ROM).

Range Of Motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan dan memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot. 

Latihan ROM adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan terjadinya kontraksi dan peregangan otot, dimana klien/pasien menggerakan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal. 

Berdasarkan penelitian Anggraini (2018), mengenai Pengaruh Latihan Range Of Motion (ROM) pasif terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke pada tahun 2013,terbukti adanya pengaruh yang signifikan dari Latihan ROM pasif terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke. 

ROM berpengaruh dalam meningkatkan kekuatan ekstremitas responden. 

Rumah sakit sebaiknya menetapkan standar operasional prosedur untuk penanganan khusus menggunakan ROM agar hasil yang diperoleh dapat maksimal untuk semua 3 masalah kekuatan otot. 

Pengaruh ROM terhadap peningkatan kekutan otot pada pasien stroke membuktikan bahwa latihan ROM efektif untuk meningkatkan kekuatan otot. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: