Puluhan Karyawan PT BPI Di Duga Keracunan Sea Food
Dugaan karyawan PT BPI yang keracunan sea food--
Lahatpos.co, Lampung - Santer di kabarkan sebanyak 30 karyawan PT PLN Nusantara Power Services (PNPS) yang merupakan Operator, Maintenance yang merupakan Sub Kontraktor PT. Bukit Pembangkit Inovatif ( BPI) Lahat Sumatera Selatan diduga keracunan nasi goreng Seafood di Hotel Novotel di Bandar Lampung, pada Kamis, 13 Desember 2024.
Dari informasi yang beredar sebanyak 30 karyawan yang keracunan ini langsung dilarikan ke rumah sakit Budi Medika di kota Bandar Lampung.
Dari jumlah korban 4 orang diantaranya harus melakukan rawat inap untuk penanganan yang lebih intensif lagi dan 6 diantaranya dikabarkan dirujuk ke rumah sakit Raba'in Muara Enim disebabkan kondisinya masa mengalami diare.
Hingga saat ini, Polresta Bandar Lampung masih melakukan penyelidikan kepada pihak hotel dengan memeriksa para saksi dan mengambil sample makanan untuk fi teliti lebih lanjut.
Salah satu karyawan PLTU Banjar Sari, Agus yang saat ini masih mendapatkan perawatan itensif di RS Raba'in, Muara Enim merasakan, setibanya di Lahat dia kembali merasakan sekujur tubuhnya tidak enak di sertai dengan lemas, mual dan pusing. Bahkan hal serupa juga dirasakan oleh ke 5 rekanya yang lain"
"Data kira saya sendiri yang merasakan tidak enak badan, ternyata ke 5 karyawan lainnya juga merasakan tak enak badan dan diare jadi langsung di larikan ke rumah sakit ," ucapnya.
Toni sendiri saat di konfirmasi, selaku Humas PT PLN Nusantara Power Services membenarkan jika saat ini 10 karyawannya masih mendapatkam perawatan intensifdi rumah sakit karenadi duga keracunanmakanan, 4 orang karyawan di rumah sakit Budi Medika di Bandar Lampung dan 6 karyawan lainnya di rumah sakit Raba'in Muara Enim.
Namun lebih lanjut Toni sendiri masih belum bisa memastikan apakah benar penyebab kejadian ini karena keracunan ini sea food yang dimakan sebab uji sample makanan masih dalam proses pemeriksaan laboratorium kepolisan Bandar Lampung.
"Kita tunggu kabar selanjutnya, spa benar karena makanan apa bukan, kita masih nunggu hasilnya" Terangnya.
Terpisah saat Lahatpos.co mencoba mengkonfirmasi dengan pihak PT BPI melalui Manager Umum PT BPI Faza terkait kabar ini dirinya belum memberikan tanggapan (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: