Inilah Moment Bersejarah pada Bulan Ramadhan, dari Perang Badar Kubro hingga Turun Al Quran

Inilah Moment Bersejarah pada Bulan Ramadhan, dari Perang Badar Kubro hingga Turun Al Quran

Inilah Moment Bersejarah pada Bulan Ramadhan, dari Perang Badar Kubro hingga Turun Al Quran.-Foto: dok/lahatpos.co-

Menyimak kata-kata terakhir ucapan Jibril, kesedihan Rasulullah SAW semakin bertambah hingga Rasulullah SAW pun kembali memandang wajah istri tercinta, Khadijah yang telah menghembuskan napas terakhirnya secara penuh cinta dan kasih sayang dengan sepenuh hati seraya mengatakan, "Wahai Khadijah istriku tersayang. Demi Allah, aku takkan pernah mendapatkan istri sepertimu. Pengabdianmu kepada Islam dan diriku sungguh luar biasa. Allah Maha Mengetahui semua amalmu. Semua hartamu kau hibahkan untuk Islam. Kaum Muslimin pun ikut menikmatinya. Semua pakaian kaum Muslimin dan pakaianku ini juga darimu. Namun begitu, mengapa permohonan terakhirmu kepadaku hanyalah selembar sorban?".

Sebagaimana yang diketahui bahwa dua per tiga kekayaan Kota Makkah adalah milik Khadijah, namun ia serahkan untuk perjuangan agama Islam. Bahkan, ketika wafat tidak ada kain kafan yang bisa digunakan untuk menutupi jasad Khadijah.

Pakaian yang ia kenakan ialah pakaian yang sangat kumuh dengan 83 tambalan, di antaranya dengan kulit kayu. Sungguh mulia Khadijah sosok istri yang dicintai oleh Rasulullah SAW hingga wafatnya memberikan duka yang mendalam.

Diturunkannya Al-Quran

Melalui penggalan Surat Al-Baqarah ayat 185, Allah SWT ungkapkan waktu turunnya Al Quran yakni di bulan Ramadhan.

Firman-Nya dalam Surat Al-Baqarah ayat 185 berbunyi Artinya: "Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil)."

Al Quran Turun di Bulan Ramadhan

Allah SWT memuliakan Ramadhan dengan memilihnya sebagai bulan diturunkannya Al Quran. Peristiwa ini menjadi keistimewaan tersendiri bagi bulan Ramadhan.

Menukil Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, diturunkannya Al Quran pada bulan mulia ini dalam artian turun secara sekaligus dari Lauh Mahfudz ke Baitul Izzah di langit dunia. Setelahnya, Al Quran turun dengan berangsur, bagian demi bagian kepada Nabi SAW.

Pada surat lain yaitu Al-Qadr ayat 1 dan Ad-Dukhan ayat 3, Allah SWT menyatakan pula bahwa Al Quran tepatnya turun di malam kemuliaan atau malam penuh berkah, yakni lailatul qadar.

Sementara dalam Surat Al-Anfal ayat 41, dipahami bahwa Al Quran turun bersamaan dengan pertemuan dua pasukan dalam perang Badar pada 17 Ramadhan tahun 2 Hijriah, yakni tentara muslim yang dipimpin Rasulullah SAW dan rombongan Quraisy di bawah pimpinan Abu Jahal.

Namun sebagian ulama berpandangan bahwa ayat ini mengisyaratkan permulaan turunnya Al Quran pada malam 17 Ramadhan.

Dari sejumlah informasi yang telah dijabarkan, Tafsir Tahlili Kementerian Agama (Kemenag) Jilid 1 menjelaskan bahwa para ulama menetapkan diwahyukannya Al Quran pertama kali pada malam lailatul qadar yang kala itu jatuh pada 17 Ramadhan, dan bertepatan dengan bertemu serta pecahnya perang Badar antara dua pasukan.

Pada 17 Ramadhan inilah, kaum muslim di seluruh dunia sekarang memperingati salah satu peristiwa penting dalam Islam tersebut, atau yang sering dikenal dengan "nuzulul qur'an".

Turunnya Al Quran sebagai Petunjuk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: