Inilah Moment Bersejarah pada Bulan Ramadhan, dari Perang Badar Kubro hingga Turun Al Quran

Inilah Moment Bersejarah pada Bulan Ramadhan, dari Perang Badar Kubro hingga Turun Al Quran.-Foto: dok/lahatpos.co-
Melansir dari islami.co, salah satu pemimpin pasukan, Sa’d bin Ubadah RA, pembawa bendera, dengan lantang mengatakan:
“Hari ini adalah hari pembalasan dan penghabisan mereka (al-yaum yaum al-malhamah),” katanya dengan berapi-api.
Namun, Nabi tidak sependapat dengan Sa’d. Ia meminta Ali bin Thalib RA untuk menegur Sa’d dan mencopotnya sebagai panglima pembawa bendera.
Setelah dicopot, bendera diserahkan kepada anak Sa’d bin Ubadah yaitu Qays bin Sa’d bin Ubadah. Dan Nabi pun mengatakan dengan tegas:
“Hari ini adalah hari kasih sayang (al-yaum yaum al-marhamah),” tegas Nabi SAW dengan penuh haru.
Di tengah misi merebut Kota Makkah, banyak orang-orang Quraisy datang memasuki perkemahan umat Islam untuk bernegosiasi.
Mereka meminta Nabi untuk mundur, karena ini masalah dengan Bani Khuza’ah, bukan dengan Nabi.
Namun, Nabi SAW tetap bergeming, karena kaum Quraisy sendiri yang telah melanggar dan membunuh orang-orang Khuza’ah.
Negosiai tidak berhasil. Tetapi, Nabi Muhammad memberi jaminan keamanan kepada semua orang Quraisy yang tidak menghunus pedang, yang mau tetap tinggal di rumahnya, atau memasuki rumah Abu Sufyan, atau memasuki Masjidil Haram. Semua orang akan dijamin aman. Hanya mereka yang melawan, yang akan diperangi.
Wafatnya Sayyidah Khadijah al-Kubro
Siti Khadijah merupakan istri pertama Rasulullah SAW yang turut merasakan dan menyaksikan suka duka dakwah beliau. Ia wafat lebih dulu dari Nabi SAW, di usia sekitar 65 tahun.
Dikisahkan dalam buku Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Kisah Istri-Istri Nabi Muhammad Saw (Siti Khadijah Dan Aisyah Ra) karya Herwanti Subekti, Khadijah terkenal akan kesetiaan dan kerelaannya dalam mengorbankan harta yang dimilikinya untuk membela agama Islam.
Kesetiaan dan pengorbanan Khadijah ini diuji oleh Allah SWT dengan pemboikotan atas bani Hasyim dan bani Abdul Muthalib oleh penduduk kafir Makkah atau kaum Quraisy.
Pemboikotan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu sehari, seminggu atau sebulan melainkan hingga 3 tahun lamanya. Sampai pada akhirnya, Rasulullah SAW membawa kabar gembira bahwa rayap telah memakan naskah kesepakatan kaum Quraisy yang tergantung di Ka'bah.
Naskah tersebut hanya bersisa tulisan "Bismika Allahuma" yang berarti "Ya Allah". Mendengar kabar gembira tersebut, akhirnya keluarga besar yang telah diasingkan selama 3 tahun bisa kembali ke rumah mereka masing-masing dengan kepala yang tegak. Para kaum Muslimin tak henti-hentinya memanggil dan memanjatkan syukur kepada Allah SWT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: