Mediasi Tumpahan Batu bara Tidak Menghasilkan Apa apa

Mediasi Tumpahan Batu bara Tidak Menghasilkan Apa apa

Mediasi terkait tumpahan batu bara di Desa Gunung Kembang Kecamatan Merapi Timur beberapa waktu lalu yang dilaksanakan di aula kantor Camat Merapi barat tidak menghasilkan apa apa.-Foto : Purwanto/lahatpos.co-

LAHATPOS.CO, Merapi Area - Mediasi terkait tumpahan batu bara di Desa Gunung Kembang Kecamatan Merapi Timur beberapa waktu lalu yang dilaksanakan di aula kantor Camat Merapi barat tidak menghasilkan apa apa.

"Karena dari 11 perusahaan yang diundang untuk mediasi, hanya 4 perusahaan yang  hadir sehingga mediasi ditunda dan akan dilanjutkan pada waktu yang ditentukan," ujar Camat Merapi Barat melalui Sekcam Dahrifagustian SP MM, Senin 27 Maret 2024

Sementara itu Kapolsek Merapi AKP Herman Akhiri Sip MM mengatakan mediasi ini digelar untuk mencari solusi jika terjadi lagi tumpahan batu bara sewaktu waktu dan bagaimana solusi yang akan diambil, sehingga dikemudian hari ada kesepakatan bersama," ujar Kapolsek. 

Disisi lain, Kepala Desa Gunung Kembang Edi Suparno menegaskan bahwa dalam kepemimpinannya yang sudah satu tahun lebih ini sudah empat kali terjadi tumpahan batu bara di Desa Gunung Kembang.

BACA JUGA:Tunjangan Hari Raya (THR) bagi Karyawan Swasta Paling Lambat 18 April

Pada saat kejadian tumpahan batu bara beberapa waktu lalu, kami juga sempat berkoordinasi dengan perusahaan yang berada di ruang lingkup Desa Gunung Kembang.

“Kami minta bantu untuk menanggulangi  tumpahan batu bara di desa. Kami minta bantu ini bukan berarti kami menuduh perusahaan tersebut," tegas Edi Suparno. 

"Kami minta bantu ini maksud kami agar tumpahan batu bara ini biar cepat ditangani dan bisa segera dievakuasi bersama"

Menurut Edi, bahkan debu yang terjadi saat itu sudah seperti erupsi Gunung Merapi. Jadi wajar jika warga Desa Gunung Kembang marah pada saat itu dan memblokir jalan untuk angkutan batu bara. 

BACA JUGA:Kades ini Minta Pemerintah dan DPRD Lahat Cor Beton Jalan Lingkar Desa

Sehingga dalam mediasi ini kami minta koordinasi dengan perusahaan yang berada di Merapi Barat minta koordinasi untuk menentukan sikap agar perusahaan bisa lancar kami juga tidak dirugikan.

Jangan seperti kemarin tidak ada bantuan dari perusahaan, bahkan semua dikembalikan ke desa.

Sementara itu Andi Wijaya Perwakilan dari PT MIP berharap agar ada undangan kembali kepada pihak perusahaan termasuk juga pihak transportir juga agar diundang sehingga semua  bisa mendengar dan mengetahui bersama. 

Perwakilan PT BSR Ronald juga berharap sama agar diadakan undangan kembali kepada perusahaan dan  agar diberikan nomor telepon untuk konfirmasi kehadiran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: