Pandangan Akademisi Unsela: Menghilangkan Sentimen Kedaerahan Demi Pilkada Lahat yang Berkualitas

Pandangan Akademisi Unsela: Menghilangkan Sentimen Kedaerahan Demi Pilkada Lahat yang Berkualitas

Penulis: Amaludin-Unsela. Pandangan Akademisi Unsela: Menghilangkan Sentimen Kedaerahan Demi Pilkada Lahat yang Berkualitas. -foto: lahatpos.co-

Lahatpos.co - Pandangan Akademisi Unsela: Menghilangkan Sentimen Kedaerahan Demi Pilkada Lahat yang Berkualitas. Pilkada 2024 di Kabupaten Lahat menghadirkan tiga pasangan calon yang semuanya merupakan putra-putri terbaik yang dimiliki Kabupaten Lahat. Meski demikian, isu kedaerahan masih menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pilihan masyarakat. 

Sentimen ini sering kali menjadi penghalang bagi masyarakat untuk melihat lebih jauh visi, misi, dan kapasitas calon pemimpin yang sesungguhnya. 

Penting untuk menghilangkan sentimen kedaerahan demi terciptanya pilkada yang berkualitas dan membawa kemajuan bagi seluruh masyarakat Lahat. 

Kedaerahan sebagai faktor emosional tidak bisa dipungkiri memiliki daya tarik tersendiri. Masyarakat cenderung merasa lebih nyaman memilih calon yang dianggap "seperjuangan" karena berasal dari daerah yang sama. 

Hal ini sering kali didorong oleh perasaan ingin mempertahankan identitas dan loyalitas terhadap daerah asal. Namun, dalam konteks pemilihan kepala daerah, preferensi semacam ini dapat mengaburkan penilaian rasional terhadap kemampuan calon untuk memimpin daerah. 

Menghilangkan sentimen kedaerahan bukan berarti mengabaikan akar budaya dan identitas lokal. 

Sebaliknya, hal ini lebih pada mengedepankan kualitas dan integritas calon. 

Pemilih harus mampu melihat dengan objektif siapa yang memiliki program terbaik untuk membawa Kabupaten Lahat maju ke depan, terlepas dari mana asal calon tersebut. 

Pilkada bukanlah tentang memperkuat kedaerahan, melainkan tentang memilih pemimpin yang mampu mengayomi seluruh masyarakat, tanpa pandang bulu. 

Ketiga pasangan calon yang bertarung di Pilkada Lahat adalah putra-putri Kabupaten Lahat yang telah terbukti memiliki rekam jejak dan kontribusi nyata bagi masyarakat. 

Baik pasangan Lidyawati-Haryanto, Bursah Zarnubi-Widia Ningsih, maupun Yulius Maulana-Budiarto Marsul, semuanya memiliki visi besar untuk membawa Lahat ke arah yang lebih baik. Fokus utama pemilih seharusnya adalah pada visi tersebut, bukan pada asal-usul calon. 

Jika sentimen kedaerahan terus dibiarkan mendominasi, Kabupaten Lahat berisiko kehilangan kesempatan untuk dipimpin oleh figur yang benar-benar mampu membawa perubahan signifikan. 

Pilkada seharusnya menjadi momentum untuk menilai kemampuan calon dalam mengatasi tantangan besar yang dihadapi daerah ini, seperti pengelolaan sumber daya, peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh wilayah. 

Untuk mewujudkan pilkada yang berkualitas, masyarakat perlu berani melampaui batas-batas kedaerahan dan melihat calon pemimpin sebagai figur yang siap mengabdikan diri untuk seluruh masyarakat Lahat, bukan hanya untuk satu kelompok atau daerah tertentu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: