Selamat, Prodi Akuakultur Universitas Muhammadiyah Palembang Raih Akreditasi UNGGUL

Lahatpos.co - Keaktifan dosen melakukan penelitian dan mahasiswa menulis pada jurnal internasional, membantu Prodi Akuakultur Program Sarjana (S1) meraih akreditasi UNGGUL. Selamat kepada jajaran Prodi Akuakultur.

Prestasi luar biasa ini membanggakan civitas akademi Universitas Muhammadiyah Palembang.

Prodi Akuakultur secara internasional diakui. Bukti pengakuan itu melalui penetapan mendapatkan akreditasi UNGGUL.

Penetapan melalui Surat Keputusan dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor 3923/SK/BAN-PT/Ak.KP/S/X/2023 yang ditetapkan di Jakarta dan mulai berlaku pada 03 Oktober 2023 hingga 25 November 2025.

BACA JUGA:Tebak Gambar Melalui Aplikasi, Hadiah Saldo Dana Rp 100 Ribu Siap Kamu Cairkan

Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M mengaku sangat bangga terhadap pretasi yang diraih Prodik Akuakultur.

Semua itu tidak terlepas dari peran dosen dan mahasiswa yang aktif melakukan penelitian dan menulis jurnal internasional.

Prodi Akuakultur akhirnya mendapatkan pengakuan internasional.

Selain dosen dan mahasiswa, Universitas Muhammadiyah Palembang sudah menyiapkan dukungan sarana dan prasarana skala internasional dan kurikulum internasional.

BACA JUGA:Tampil Elegan! Cek Yuk Harga iPhone 15 Series Terbaru

“Prodi Akuakultur sudah memiliki daya saing internasional,” ucapnya.

Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang Dr. Abid Djazuli, S.E., M.M mengungkapkan, Akuakultur merupakan Prodi yang ada di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang yang mendapatkan peringkat akreditasi UNGGUL, setelah sebelumnya Prodi Administrasi Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palembang mendapatkan peringkat akreditasi UNGGUL.

Penetapan akreditasi UNGGUL ini merupakan pengakuan terhadap kualitas mutu layanan pendidikan di Prodi Akuakultur Universitas Muhammadiyah Palembang. Tentu saja prosesnya tidaklah mudah, mengingat selain harus melampaui Standard Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) dan melampaui rencana strategis, juga harus berdaya saing internasional.*

Sumber: