Tentara Belanda Tak Mampu Pindahkan Batu Megalit di Depan Kantor Camat Gumay Ulu
Batu megalit di halaman Kantor Camat Gumay Ulu Lahat--
LAHAT, LAHATPOS.CO - Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan selama ini terkenal dengan sebutan Negeri Seribu Megalit, karena banyak temuan peninggalan megalitik yang berusia 3.000 tahun.
Pada tahun 2012 lalu Kabupaten Lahat berhasil mendapatkan rekor MURI sebagai pemilik situs megalit terbanyak se Indonesia.
Dengan predikat tersebut sudah pasti banyak juga cerita dan sejarah mengenai batu batu tersebut. Bahkan tak jarang masyarakat kita pada umumnya mengaitkan dengan hal hal yang berbau klenik.
Salah satu batu megalit misterius yang cukup dipercaya masyarakat memiliki kekuatan mistis adalah Batu Megalit yang terletak di Gumay Ulu di Desa Tinggi Hari tepatnya di halaman Kantor Camat Gumay Ulu, yang sampai hari ini masih bisa kita lihat.
BACA JUGA:Cara Mencairkan Bansos Lewat Kantor Pos
Ketika tim Lahatpos.co berkunjung kesana banyak cerita terdengar mengenai batu megalit ini.
Mulai dari peninggalan Serunting Sakti dan Batu Bertuah, dan lain lain dan yang paling fenomenal adalah cerita mengenai pasukan Belanda yang tak mampu memindahkan batu Megalit satu ini.
Camat Gumay Ulu Tarmizi S. Sos mengatakan memang benar, jika mendengar dari toko masyarakat dan toko adat disini, cerita mengenai Pasukan Belanda yang tak bisa mengangkut batu ini,l.
Namun hal itu juga perlu dibuktikan lagi secara saint dan pengetahuan, bisa jadi juga pada zaman dulu batu ini merupakan pahatan manusia dan mungkin juga dipakai untuk persembahan atau buatan tangan dari orang suci dan lain sebagainya.
BACA JUGA:375 Peserta Jalani Tes Wawancara PPK di Lahat
Namun dirinya tetap mengingatkan kepada masyarakat terkhusus generasi muda.
Mari kita jaga sama sama situs peninggalan ini.
Karena ini merupakan warisan dan patut kita jaga dan lestarikan.
Jangan dikotori, jangan dirusak, dan jangan melakukan hal hal yang negatif di tempat ini.
BACA JUGA:PetroChina Laksanakan Uji Coba CO2 Injection Huff &Puff di Jabung
Sementara itu Kades Desa Tinggi Hari Idi Cahyadi mengungkapkan, memang benar cerita dari orang orang terdahulu mengenai batu megalit ini,l.
Namun pernah juga ada arkeolog yang datang kesini dan berkata kalau ini merupakan pahatan dari manusia pada abad ke 5 sampai ke 10 dulu.
Karena jika dilihat dan bisa dibuktikan kalau kawasan Tinggi Hari dan sekitarnya dulunya adalah pemukiman jeme baghi atau tempat tinggal orang orang zaman dulu, sebelum ada dusun dusun yang lain.
Jadi menurut arkeolog, ini merupakan pahatan batu dari orang zaman dulu.
BACA JUGA:Aipda Dodi Permana SH MM Kelola Bank Sampah di Kabupaten Lahat, Jadikan Sampah Lebih Bernilai
Dirinya juga mengatakan kalau kita harus sama sama menjaga serta melestarikan peninggalan ini, karena kita patut bangga atas warisan ini, tutupnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: