Bawaslu Lahat

Pelaku dan Korban Pengeroyokan Pelajar SMA Sepakat Berdamai

Pelaku dan Korban Pengeroyokan Pelajar SMA Sepakat Berdamai

Potongan video pengeroyokan di Musi Rawas.--

BACA JUGA:Ashanty Istri Anang Hermansyah Ternyata Orang Bengkulu, Kakeknya Teman Dekat Ir Soekarno

Kasat Reskrim Polres Musi Rawas, AKP M Indra Parameswara SIK menambahkan, begitu mendapatkan vidio viral pengeroyokan tiga pelajar SMA, lansung langsung melakukan tindaklanjut. 

"Atas adanya berita tersebut, maka lansung kita perintahkan Ps Kanit PPA Aipda Dusman, beserta anggota Briptu L Simarmata, untuk mlakukn Koordinasi serta pulbaket dilapangan," kata Kasat. 

Kasat juga menjelaskan kronologis kejadian, pada Sabtu sore, ketiga orang pelajar trsebut hendak pulang sekolah secara bersama-sama beriringan sepeda motor.

Kemudian korban yang sudah lulus sekolah, menggunakan sepeda motornya dan langsung mengajak ketiga pelajar trsebut untuk berkelahi, kemudian para pelajar trsebut tidak menghiraukannya dan melanjutkan perjalanan. 

BACA JUGA:Konsumen Berani Ngadu Jika Beli LPG Isi Tabung Kurang, YLKI Lahat Raya Siapkan Hadiah

Kemudian korban AM berkata  "Jangan melawan disini bae, ado tempatnya". Namun ketiga pelajar tetap tidak menghiraukn perkataan tersebut. 

Selanjutny langsung mengejar ketiga pelajar tersebut, sehingga terjadilah pemukulan terhadap korban AM secara bersama-sama di Desa Sukamulya, Kecamatan Tuah Negeri.

Adapun saksi yang melihat serta melakukan perekaman Vidio adalah Mitra (15), pelajar SMK PGRI Dharmasakti, Desa Dharmasakti, Kecamatan Tuah Negeri. 

Sementara penyebar vidio kekerasan tersebut adalah Danar, (19) warga Desa Banpres, Kecamatan Tuah Negeri, Kabupaten Musi Rawas. 

BACA JUGA:Jadwal Pemda Lahat Hari ini

"Sebenarnya pada Minggu 6 November 2022 sekitar pukul 21 WIB sudah ada perdamaian secara lisan. Ketiga pelajar tersebut serta orangtuanya langsung menemui korban AM di rumahnya," jelas Kasat.

Mereka datang untuk meminta maaf dan berdamai secara ke keluargaan,  hasil yang diperoleh saat itu pihak keluarga korban menerima permintaan maaf ketiga pelaku serta sepakat melakukan perdamaian secara kekeluargaan. 

"Tapi pada Senin 7 November 2022 sekitar pukul 18.30 WIB kembali ada perdamaian difasilitasi Kades Air Beliti, Kades Jaya Tunggal dan pihak kepolisian. Mereka sepakat damai secara tertulis," ungkapnya.

Kemudian yang merekam dan yang menyebarkan vidio meminta maaf, dan tidak mengulangi perbuatannya yang menimbulkan provokasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: