Antisipasi Isu Perubahan Harga BBM
Rapat koordinasi bersama Forkompimda tentang isu perubahan harga BBM, di Griya Agung Palembang, Rabu (31/8).-Foto : Humas Pemprov Sumsel-
BACA JUGA:83 KPM Terima BLT-DD di Desa Sirah Pulau
Bantalan sosial diberikan kepada masyarakat yang terdampak lonjakan harga yang terjadi secara global.
Kebijakan tersebut dilakukan sekaligus untuk mengalihkan subsidi BBMagar tepat sasaran.
“Ini juga jadi momentum pemerintah untuk mengubah pola subsidi BBM yang disebut pemerintah pusat sebagai bantalan sosial. Jadi subsidi BBM, bukan berupa barang lagi tapi ke orangnya langsung. Itu bisa meminimalisir penyalahgunaan BBM subsidi tersebut," tuturnya.
Disisi lain, Herman Deru juga meminta Pertamina agar bisa menjamin ketersediaan stock BBM dan kelancaran distribusinya.
BACA JUGA:Tim Putri Desa Tanjung Lontar Raih Juara Pertama Turnamen Camat Merapi Timur Cup 2022
"Bukan hanya menjamin ketersediaan, tapi juga menjamin kelancaran distribusi BBM sehingga tidak terjadi kepanikan dalam pembelian BBM. Aparat juga harus melakukan pengawasan terhadap pembeli BBM tersebut," paparnya.
Sementara itu, GM PT. Pertamina Patra Niaga MOR II Sumbangsel Aji Anom Purwasakti memastikan, jika stock BBM di Sumsel saat ini tersedia, khususnya BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Bio Solar.
"Antrian BBM ini terjadi karena beberapa faktor yakni ekonomi yang mulai pulih pasca pandemi hingga demand atau permintaan yang tinggi karena perpindahan konsumen yang sebelumnya menggunakan Pertamax beralih ke Pertalite atau Bio Solar. Namun, ketersediaan stock BBM di Sumsel aman," katanya.
Tingginya permintaan BBM subsidi yang melambung membuat kuota BBM tersebut terancam habis sebelum waktunya.
BACA JUGA:Hemat hemat Dana Bantuan yang Diberikan di Desa Negeri Agung
"Yang kita khawatirkan, kuota BBM subsidi ini tidak sampai satu tahun. Terlebih, BBM subsidi ini tidak tepat sasaran. Ini menjadi pekerjaan kita agar distribusi BBM subsidi ini memang diterima masyarakat yang berhak," paparnya.
Diketahui, saat ini BBM subsidi jenis Pertalite masih di harga Rp7.650 per liter. Namun demikian, bila tanpa subsidi dari pemerintah harga dari BBM jenis penugasan ini bisa tembus Rp17.200 per liter.
"Selisihnya itulah yang ditanggung negara. Jika subsidi itu dimanfaatkan masyarakat yang tidak berhak, maka keuangan negara tidak akan cukup membiayainya," pungkasnya.
Sedangkan, Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto menegaskan, pihaknya bersama TNI dan aparat lainnya akan melakukan pengawasan terhadap distribusi BBM bersubsidi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: