Gandeng BKPRMI Wujudkan Sumsel Bebas Buta Huruf Alquran

Gandeng BKPRMI Wujudkan Sumsel Bebas Buta Huruf Alquran

Gubernur Sumsel H. Herman Deru hadir langsung pada acara wisuda 534 santri TK/TPA DPD BKPRMI di Sekolah IT Peradaban di Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Ia mendukung program BKPRMI. -Foto : Humas Pemprov Sumsel-

OKI, LAHATPOS.CO - Tekad Gubernur Sumsel H. Herman Deru membebaskan masyarakat Sumsel dari buta huruf Alquran terus dilakukannya. 

Selain menggencarkan program satu desa saru rumah tahfidz, Ia juga menggandeng berbagai organisasi tak terkecuali Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) se Sumsel. 

Karena itu Iapun mensupport berbagai kegiatan BKPRMI. 

Seperti Rabu (31/8) siang, Gubernur Sumsel H. Herman Deru hadir langsung pada acara wisuda 534 santri TK/TPA DPD BKPRMI di Sekolah IT Peradaban di Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). 

BACA JUGA:Sumsel Konsen Cegah Stunting

Menurut Herman Deru Ia sangat bahagia  bisa menyaksikan bersama Wisuda Santri TK / TPA DPD BKPRMI Kabupaten OKI. 

Taman pendidikan Alquran sebagai wahana untuk mempelajari membaca Alquran bagi anak menurutnya sangatlah penting. 

Sebagai bekal menjadikan Alquran menjadi pegangan hidup bagi anak kelak. 

Disamping mendekatkan kita kepada Allag SWT, bacaan suci juga memberi efek kedamaian dan kesejukan rumah kita. 

BACA JUGA:Lomba Baca Puisi, Gencarkan ke Sekolah-Sekolah

Lebih jauh Ia mengatakan sangat bangga kepada BKPRMI yang telah ikut mendukung program Satu Desa Satu Rmah Tahfidz yang menjadi andalannya di Sumsel dalam mewujudkan Provinsi Sumsel yang religius. 

"Bahkan BKPRMI Sumsel berhasil menjadi tuan rumah Festival Anak Soleh Indonesia (FASI) Nasional. Ini bukan semata-mata menunjukkan  anak kita  pintar mengaji dan mengerti tapi ini wujud komitmen orang tua di Sumsel yang sudah memberiman pendidikan yang berimbang pada anak-anak ," jelasnya. 

Saat ini dikatakannya pendidikan yang berimbang untuk anak berupa pendidikan pengetahuan umum dan ilmu agama memang harus berjalan beriringan dan selaras. 

Pola mendidik menurutnya juga harus menyesuaikan dengan kondisi zaman sehingga lahirlah generasi muslim yang modern. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: