puasa mui lahat

Pemeriksaan Putri Candrawathi akan Dikonfrontasi dengan Bharada E

Pemeriksaan Putri Candrawathi akan Dikonfrontasi dengan Bharada E

Putri Chandrawati, Istri Irjen Pol Ferdy Sambo.--

JAKARTA, LAHATPOS.CO - Pemeriksaan Putri Candrawathi akan dikonfrontasi dengan Bharada E. Setelah menjalani pemeriksaan selama 9 jam tim pemeriksaan di Bareskrim Polri tidak melakukan penahanan terhadap Putri Candrawathi pada Jumat 26 Agustus.

Selanjutnya pihak penyidik menjadwalkan akan melakukan pemeriksaan kembali pada Rabu, 31 Agustus mendatang terhadap istri dari Ferdy Sambo tersebut.

Rencannya dalam pemeriksaan tarsebut diagendakan sebagai pemeriksaan konfrontasi dimana pernyataan dari Putri Candrawathi akan dibandingkan dengan pernyataan tersangka lainya.

Tak hanya itu, timsus juga akan melakukan rekonstruksi kejadian dengan menghadirkan 5 tersangka, mulai dari FS, Bharada E, RR, MF dan PC.

BACA JUGA:Kendaraan Mengular di SPBU Lahat, Polisi Polres Lahat Lakukan Pengawasan

Sebelumnya pihak pemeriksa sempat melakukan peninjuan penahanan terhadap Putri Candrawathi saat diperiksa sebagai tersangka dalam pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo.

Pihak penyidik mengajukan untuk melakukan penahanan terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi karena dikhawatirkan adanya pengaruh dari pihak lain.

“Pemeriksaan saudari PC pada malam ini dihentikan dulu karena sudah larut malam,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo.

“Pemeriksaan ini masih akan dilanjutkan, jadi masih belum cukup. Jadi akan dilakukan pemeriksaan kembali dengan pemeriksaan konfrontir yang akan dilaksanakan Rabu, tanggal 31 Agustus,” ujar Irjen Pol Dedi.

BACA JUGA:Jual Pacar Sendiri Lewat Aplikasi Michat, Tarif Rp 400 Ribu – Rp 500 Ribu

“Metode konfrontasi dengan keterangan dari tersangka lain, dengan menghadirkan Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Ma’ruf,” tambah Irjen Pol Dedi.

Meskipun telah ditetapkan sebagai tersangka namun Putri Candrawathi masih belum dilakukan penahanan karena alasan sakit dan masih memiliki balita.

Komjen Pol. Purn. Susno Duadji mengatakan bahwa keberadaan Putri di tempat kejadian dan ikut rapat kilat akan menjadi kunci dalam mengungkap motif pembunuhan Brigadir J dan kemungkinan langsung ditahan.

“Saya rasa penyidik pastinya akan menayakan semua tentang kejadian pembunuhan dari Brigadir J, mulai dari Magelang, penembakan hingga penghilangan barang bukti,” tamba Susno.

BACA JUGA:Kades Ramdoni : Jaga Bersama Keamanan Desa Tanjung Jambu

Keterkaitan Putri ini sangat banyak dalam kasus Brigadir J, di mana bisa jadi Putri berperan dalam pembunuhan Brigadir J.

Eks pengacara Bharada E, Deolipa Yumara menceritakan detik-detik kejadian yang terjadi di Cempaka Residence di Desa Banyurojo, Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

Deolipa seakan benar-benar mengetahui semua hal yang terjadi di Magelang saat keluarga Ferdy Sambo berada di sana.

Kejadian di Magelang juga bisa menjadi tiitk terang untuk mengungkapkan kasus pembunuhan Brigadir J agar bisa lebih jelas lagi.

BACA JUGA:Pengajian BKMT Kecamatan Merapi Timur Hadirkan Ustadz Sholidin

Cerita Deolipa dijelaskan bermula pada Kamis, 7 Juli 2022 saat Bharada E dengan Bripka RR (Ricky Rizal) mengantar makanan ke sekolah tempat anak Ferdy Sambo bersekolah.

Berikut ini keterangan lengkap Deolipa saat ditanya menganai apa yang terjadi di Magelang dan dialami oleh Putri Candrawathi.

"Tanggal 7 Juli, sekitar sore hari ya, di mana Bharada E bersama Riki nganter makanan ke sekolah Taruna Bangsa kalau nggak salah, itu di mana anaknya Sambo sekolah," kata Deolipa, dikutip dari kanal YouTube TvONENews pada Jumat, 26 Agustus 2022.

Setelahnya, Bharada E dihubungi Putri Candrawathi untuk meminta agar Bripka RR segera kembali ke rumah untuk menemui Putri Candrawathi.

BACA JUGA:Tim Putri SMAN 2 Lahat Runner Up Champion Honda DBL with KFC 2022 Seri Sumsel

"Sore hari itu nganter makanan untuk dikasih lewat guru. Nah, sore hari itu sekitar jam 5 atau jam 6 itu ditelepon oleh Putri lewat Bharada E pengen nyari Riki, kalau nggak salah kata si Bharada E itu Putri agak kesel, tapi nggak nangis ya, nangis apa engga intinya kesel gitu," ujar Deolipa.

"Tapi pengen supaya Riki itu datang pulang ke rumah gitu kan. Nah, oleh Bharada E telepon itu di kasih ke Riki, jadi Riki bicara blablabla nah pulang ah si Riki sama Bharada E ke rumah yang di Magelang," tambahnya.

Ketika sampai di rumah lagi, Bharada E ikut dengan Bripka RR ke lantai dua. Namun, niatnya itu langsung dicegah oleh sopir Ferdy Sambo yakni Kuat Ma'ruf.

"Sampai di sana Bharada E naik ke atas terus ketemu Kuat Ma'ruf, tapi kuat marah-marah, 'udah Eliezher kamu turun aja nggak usah tahu, kamu ketemu si Yoshua aja di bawah', gitu kan. Sampai pada titik itu yang terjadi, gitu kan. Sementara Yoshua sama Eliezher kan deket," tutur Deolipa.

BACA JUGA:Hanya Dewan Pers Lembaga Uji Bisa Menggelar UKW

Meski demikian, Deolipa tidak tahu apa motif sesungguhnya pembunuhan Brigadir J terjadi.

Dia hanya bisa menganalisa saja apa yang kemungkinan jadi penyebab pembunuhan itu terjadi.

"Nah kemudian mengenai motif hanya bisa dalam posisi analisa ya setelah itu, saya menduga ada persoalan antara Kuat dengan si Yoshua, kemudian ada persoalan juga antara si Kuat dengan Putri. Tapi apakah ini persoalannya adalah pelecehan seksual atau tidak, saya tidak bisa mengatakan itu. Kenapa? Karena si Yoshua sudah nggak ada, sudah almarhum, bagaimana mungkin kita kemudian suatu analisa bahwa motifnya adalah si Yoshua melakukan pelecehan seksual terhadap Putri," tukasnya.

"Itu saya nggak bisa menyatakan demikian, kenapa? Karena memang nggak tampak, apalagi itu konspirasi di mana mereka bikin skenario pembunuhan. Putri maupun Kuat, Riki, dan si Sambo kemudian membuat skenario terbukti bahwasannya ada skenario pertama dan kedua. Nah itu nggak bisa lagi kita memakai mereka sebagai suatu kesaksian, apalagi mereka adalah tersangka.. tersangka kan keterangannya pun nggak bisa di dengar," tutup Deolipa.

Sebagaimana diketahui, perlakuan Polri terhadap Putri Chandrawathi benar-benar istimewa. Sebagai tersangka dia bebas masuk dan keluar pintu 'rahasia' di Mabes Polri meski dalam status tersangka. 

Perlindungan bagi istri Ferdy Sambo itu benar-benar tampak dan dipertontonkan publik oleh Polri. Fakta ini menunjukan Putri Candrawathi Tersangka Istimewa Bagi Polri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: