Temuan Arca di Situs Atar Genting Tinggi Hari Talang Sejemput
BACA JUGA:Dua Mayat Perempuan dari Banyuasin Sumsel
Pada awalnya Pagar Gunung adalah wilayah Puyang Laya yang lama kelamaan dikuasai oleh Puyang Abung sehingga terjadi peperangan yang besar. Ada penyatuan keluarga namun ada juga perpindahan keturunan puyang Laya dan Puyang Abung. Di Pagar Gunung selain ada wilayah yang bernama Kute Abung Lawangan Tinggi (Datu Dipuncak) juga terdapat wilayah Genting Tinggi Hari terdapat pemakaman raja raja dan juga adanya peradaban Gong Batu sebagai simbol Raja yang menyatu dengan Gua Laya.
Pergeseran Puyang Laya dari Gua Putri/Gua Harimau dialiran sungai Ogan mendaki Bukit Barisan ditandai persembahyangan Laya tempat hilir mudik orang Ogan ke pagar Gunung telah berlangsung Lama. kemudian terjadi peperangan antara Puyang Laya dan Puyang Abung karena mendapati gangguan Putri Dayang Merindu oleh Puyang Abung diperkirakan sekitar abad ke 5 Masehi ini ditandai dengan lenyapnya kekuasaan Abung di Kute Abung Lawangan Tinggi sabagai Datu Dipuncak, kemudian orang Abung bergerak ke Kaur Bengkulu dan ke Muara Dua, dari Muara Dua keturunan Abung ini bergerak kembali ke Gua Putri/Gua Harimau sehingga orang Ogan bergeser ke Baturaja dan wilayah lain termasuk ke Lampung sampai ke Jawa dan Bali. Jadi ada pergeseran penduduk dari Gua Putri Ogan ke Pagar Gunung lalu dari pagar gunung ke Muara Dua dan dari Muara Dua terjadi pergerakan kembali ke Gua Putri dengan dua tokoh utama yaitu Puyang Laya dan Puyang Abung yang melibatkan Putri Dayang Merindu.
Dari dua peradaban besar ini yaitu Puyang Laya dan Puyang Abung ini membentuk dua peradaban besar dikemudian hari saling berganti pengaruh dan saling menguasai baik waktu dan tempat yaitu Dapunta Hyang Sri Jaya Naga dan Dapunta Hyang Sri Sailendra, dua peradaban besar tersebut dengan satu ibu yaitu Putri Dayang Merindu. Persebaran keturunan Jaya Naga di Sumatera bagian Selatan, Jambi, Riau dan lainnya sementara persebaran Sailendra terdapat di Palembang juga di Jawa dan Bali.
Dari temuan ini dapat disimpulkan bahwa ditemukan pusat Kerajaan Melayu yaitu situs Gua Putri di aliran Sungai Ogan Baturaja dan semua situs Laya di Kecamatan Pagar Gunung Kabupaten Lahat dengan tokoh utamanya Puyang Laya sekaligus Raja dari Kerajaan Melayu yang juga dengan Puyang Abung (Datu Dipuncak), keturunan mereka menciptakan peradaban Kedatuan Sriwijaya sebagai penerus bangsa Melayu yaitu Dapunta Hyang Sri Jayanaga dan Dapunta Hyang Sri Sailendra. (rci/rci)
Artikel ini sudah dimuat disitus: https://radarcom.id/
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: