Untuk menuju lokasi situs dari desa sekitar 2 km dengan menyusuri jalan desa yang sudah di aspal 1,8 km dengan sisanya yang masih dalam pengerjaan pengecoran.
Lokasi situs berada di ketinggian 821 mdpl tepat di bagian barat laut di kaki Gunung Dempo.
Kebun sayur yang tepat berada di sisi kiri jalan merupakan kebun milik Harhendi dengan luas sekitar 1 ha dengan tanaman sayur berupa terong, tomat, kacang panjang, jahe dan kates.
Saat kami berada di sana tanaman terong dan tomat sedang di panen sedangkan tanaman lainnya baru saja ditanam.
Setelah kami bertemu dengan dengan Harhendi selanjutnya dengan keramahannya kami diantar untuk melihat satu per satu peninggalan megalitik yang berada di kebun sayur Harhendi ini.
“Kite ke situ kudai” ajak Harhendi sambil menunjuk ke arah timur, dan kamipun berjalan di sela-sela tanaman terong dan tomat mengikuti Harhendi.
Benda pertama yang kami lihat berupa lesung batu tetapi sudah patah, di sebelah timur lesung batu terdapat 1 tetralit, jarak 1 meter terdapat momolith dan 2 meter dari monolith terdapat lesung batu lagi.
Lesung batu dalam kondisi tidak terawat dengan bagian lubang berisi tanah dan tepi lupang berlumut hijau.
Lalu kami bersihkan lubang lesung sehingga terlihat dengan jelas bentung dari lesung batu.
Kemudian kami berjalan ke arah utara, disini terdapat 2 buah lesung batu dengan ukuran lebih kecil dari lesung batu kedua yang kami lihat.
Dua lesung berada berdekatan tetapi pada awalnya satu lesung berada sekitar 3 meter dari lokasi sekarang.
Dari sini kami berjalan lagi ke arah utara sekitar 5 meter dan di antara pohon terong terdapat satu lumpang batu dengan diameter sekitar 10 cm.
Kondisi lumpang batu seperti tinggalan yang lain kurang terawat. Hal ini disebabkan karena pemilik lahan tidak mengetahui bahwa batu-batu ini merupakan tinggalan masa megalitik mereka mendapat cerita bahwa lokasi kebun mereka merupakan bekas tempat tinggal puyang rejang.
Berjalan sekitar 10 meter masih di kebun terong dan tomat terdapat 1 lagi tetralit dengan ukuran lebih besar dari tetralith pertama yang kami lihat.
Jarak antar ke-4 batu tetralith ini sekitar 2 meter dengan tinggi batu rata-rata sekitar 90 cm. Dari Tetralith kami berjalan ke arah barat dan kami diperlihatkan sebuah lesung dengan ukuran seperti lesung pertama yang kami lihat.
Harhendi masih terus mengajak kami berjalan untuk melihat tinggalan lainnya dan ternyata memang masih ada tinggalan lain berupa lesung batu dan lumpang batu.