Gambar. Air Terjun Jernih Desa Lawang Agung Lama--
--
Bupati Lahat Cik Ujang SH melalui Tim Bupati Untuk Percepatan Pembangunan Bidang Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mario Andramartik langsung menindaklanjuti dengan berkunjung langsung ke lokasi, setelah menerima laporan masyarakat terkait adanya situs budaya peninggalan masa megalitik yang berada di Kecamatan Muara Payang.
Kunjungan pertama ke Situs Megalitik Batu Langgar.
Di situs ini terdapat sebuah bilik batu yang berada di bagian timur kebun sayur milik Harpensyah.
Terlihat bagian dinding bagian kiri, kanan dan belakang juga bagian depan bilik yang menghadap ke arah barat.
Semua batu berupa lempengan batu slab stone.
Akan tetapi atap bagian depan bilik batu terlihat terjadi patahan.
Saat ini di kawasan Megalitik Pasemah (Lahat, Pagar Alam, Empat Lawang , Muara Enim) ditemukan banyak bilik batu yang letaknya di bawah permukaan tanah seperti yang ditemukan di situs megalitik Kota Raya Lembak, Talang Pagar Agung, Gunung Megang, Gunung Kaya, Tegur Wangi, Talang Kecepol dan Tanjung Aro.
Akan tetapi bilik batu yang ditemukan di situs megalitik Batu Langgar bilik batu berada di permukaan tanah.
Selain bilik batu yang disebut masyarakat sebagai Batu Langgar di situs ini juga terdapat tetralith (tetra = 4, lith = batu) atau batu susun empat.
Tetralith berada sekitar 20 meter dari Batu Langgar ke tenggara juga terlihat slab stone dan monolith di kebun cabe. Lokasi situs berada di ketinggian 669 mdpl.
Batu Langgar Desa Lawang Agung Lama--
Dari Batu Langgar, kami bertiga dengan sepeda motor kembali ke Desa Lawang Agung Lama.
Kami melanjutkan perjalanan ke Desa Talang Tinggi yang hanya berjarak sekitar 1 km.
Dari Desa Talang Tinggi, kami melanjutkan perjalanan ke situs megalitik yang baru kami terima laporannya dari Harpensyah pemilik Situs Batu Langgar.