"Jadi ada empat titik untuk melakukan (metode), salah satu tindakannya adalah cell dump, menarik jaringan komunikasi. Kami juga dikasih bahannya (jejaring komunikasi)," lanjutnya.
"Nanti kami analisis. Jaringan siapa ngomong ke siapa, kami juga dikasih," ujarnya.
Kendati demikian, Anam tak menunjukkan secara detail gambar jaringan komunikasi yang didapat Komnas HAM.
Pasalnya, kata Anam, jaringan komunikasi itu masih perlu dianalisa.
"Kalau (gambar) ini dipublikasi ya jangan, nanti setelah kesimpulan kita, di laporan akhir kita pasti disampaikan," ujarnya.
Dalam video yang dilihat Komnas HAM, Anam menyebut semua rombongan Irjen Ferdy Sambo dari Magelang menjalani proses PCR tanpa terkecuali, termasuk Brigadir J.
"Apakah di video itu ada prosesi PCR? Ada prosesi PCR," ujarnya.
"Siapa saja yang di PCR? Semua, termasuk almarhum Yosua," ucapnya.
3. Brigadir J sempat bercanda dengan rekannya
Pada Jumat 8 Juli 2022 ketika berada di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Brigadir J sempat bercanda dengan rekannya sesama ajudan sebelum tewas.
"Forum tertawa-tawa itu forum antara ADC (aide-de-camp/ajudan) ya, sebelum kematian, lokasinya di Jakarta," kata Anam.
"Itu ngobrol nyantai begini dan tertawa-tawa, siapa yang tertawa? Termasuk J," imbuhnya.
"Jadi kalau ini seolah-olah dibunuh dengan tertawa-tawa antara Magelang dan Jakarta sudah itu salah," ungkapnya.
Proses autopsi ulang selama empat jam terhadap jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J alias Brigadir Yosua telah selesai dilaksanakan, Rabu 27 Juli 2022.
Jenazah Brigadir J yang tewas di rumah dinas Kadiv Propram Irjen Pol Ferdy Sambo, diautopsi ulang tim forensik yang terdiri dari tujuh dokter.
Ketua Tim Forensik, Ade Firmansyah Sugiharto, menjanjikan laporan hasil autopsi ulang Brigadir J akan selesai pada 4-8 minggu.