LAHAT, LAHATPOS.CO – Perwakilan tambang dan masyarakat Desa Sirah Pulau duduk bersama. T erkait dampak banjir disertai lumpur beberapa waktu lalu di Kantor Desa Sirah Pulau K ecamatan Merapi T imur , Senin (27/ 0 6/2022) .
Kepala D esa Sirah Pulau Hendra Febriansyah mengatakan , sebenarnya warga memang sudah kecewa terhadap penyelesaian masalah ini .
S ebelumnya , memang tidak pernah terjadi seperti ini .
M emang pernah juga banjir , namun tidak seperti saat ini air bercampur lumpur.
“ Tuntutan kami tolong tanggulangi agar limbah lumpur . J angan masuk ke pemukiman . H anya itu ,” ujarnya.
“ Yang kami sesalkan , padahal sebelumnya juga kami dari pemerintah desa bersama BPD , juga sudah melayangkan surat kepada p erusahaan . T epatnya , pada tanggal 14 Juni lalu . S ebelum musibah banjir ini . K ami sayangkan dari pihak perusahaan juga tidak ada tanggapan ,” terangnya.
Dalam m ediasi ini , kami inginkan kepastian dari pihak perusahaan . J angan sampai ngambang , cuma janji janji , cuma di PHP .
Salah satu solusi/permintaan dari masyarakat untuk aliran Sungai Nelung yang selama ini , agar dialihkan ke S ungai Tabu .
D alam hal pemindahan aliran sungai , jika pihak perusahaan keberatan, kami masyarakat siap membantu .
Y ang kedua , agar perusahaan mengganti/menginventaris semua kerusakan barang yang ada . D iganti sesuai nilai barang tersebut .
Termasuk ganti rugi terhadap kebun warga yang terdampak .
“ Kami sebagai pemerintah desa mengharapkan . J angan sampai permasalahan ini menjadi aksi dan reaksi di masyarakat ,” katanya.
Jangan sampai masalah ini jadi besar . J angan sampai ditunggangi pihak pihak yang tidak bertanggung jawab .
“ Kami inginkan antara masyarakat dan perusahaan terus bersinergi ,”
Sementara perwakilan dari k ontraktor perusahaan, Faisal didampingi Iwan Zul menuturkan, kami dari kontraktor sebagai menjembatani permasalahan yang ada .
“Kami akan tetap memberikan dorongan kepada pihak perusahaan agar segera mengambil tindakan terhadap permasalahan ini ,” katanya.
“ Kita bangun sama sama , agar sama sama nyaman . J angan sampai saling melukai agar masyarakat dan perusahaan sama sama berjalan ,” ucapnya.
“U ntuk tehnisnya nanti akan disampaikan dengan bagian yang terkait ,” ujar Faisal .
Hadir p erwakilan perusahaan batu bara, Manager Pengadaan Tanah, Aswan Zuhri mengatakan, untuk masalah pengalihan aliran Sungai Nelung akan kami bahas dengan pihak terkait .
“K ami tidak bisa memutuskan sendiri . K ami ko o rdinasikan dengan pihak kontraktor juga ,”
“ Jadi kami juga mohon waktu karena semua perlu proses tidak bisa hari ini , datang besok harus selesai ,” ujarnya .
Sedangkan untuk pergantian barang barang yang terdampak di masyarakat Aswan berpesan .
" K ami nanti sore akan sampaikan ke manajeman , dan besok akan ada pihak terkait dari h umas dan CSR yang akan datang untuk inventarisasi"
“ Untuk pergantian kerusakan barang itu juga merupakan bagian h umas dan CSR kita tunggu besok ,” katanya.
Untuk barang yang rusak kita sama sama inventaris baik dari perusahaan maupun dari desa .
“ Kami juga mohon kepada masyarakat , agar jangan menyetop kegiatan operasi tambang . A kibatnya kita sama sama tidak enak nanti ,” harap Aswan .
Sundra Kadus l mengatakan , untuk kebun yang terdampak ada sekitar 20 lokasi kebun dengan berbagai macam tanaman yang ada .
S edangkan untuk rumah yang terdampak ada 99 rumah . D itambah barang barang rumah tangga ada juga mesin cuci laundry yang terendam sekitar 25 unit . (Pur)