Bawaslu Lahat

Pembangunan Fisik Desa Negeri Agung Tersisa 25 Persen

Pembangunan Fisik Desa Negeri Agung  Tersisa 25 Persen

Monev tim Kecamatan Merapi Barat di desa Negeri Agung Kecamatan Merapi Barat --

LAHATPOS.CO Merapi Barat - Pembangunan  Fisik dengan Dana Desa tahap satu tahun 2023 di desa Negeri Agung Kecamatan Merapi Barat sudah mencapai 75 persen atau tersisa 25 persen yang belum terselesaikan.

Hal ini diketahui Setelah tim Kecamatan Merapi Barat kembali melanjutkan Monitoring Evaluasi  penggunaan Dana Desa Tahap satu tahun 2023 di desa Negeri Agung Kecamatan Merapi Barat,Kamis 7 September 2023.

Dalam Monitoring Evaluasi  tim Kecamatan dipimpin langsung oleh Kasi Ekobang Kecamatan Merapi Barat Gunawan SE MM didampingi staf Kecamatan Merapi barat,Babinsa, pendamping desa pendamping lokal desa

Di desa Negeri Agung seperti biasanya tim Kecamatan Merapi Barat memulai kegiatan Monev di kantor desa Negeri Agung dengan sambutan Kepala desa Ruslan SE  dilanjutkan dengan sambutan Kasi Ekobang Kecamatan Merapi Barat Gunawan SE dan selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan monitoring evaluasi administrasi kelengkapan Desa Tahap satu tahun 2023 dan di teruskan dengan  monitoring pembangunan fisik.

Ketua tim Monitoring Evaluasi Dana Desa Kecamatan Merapi Barat Gunawan SE MM mengatakan untuk desa Negeri Agung pembangunan fisik  yang di Monev adalah pembangunan TPT  ( Tembok Penahan Tanah ) yang berlokasi di sebelah kantor desa Negeri Agung.

"Pembangunan  Tembok Penahan Tanah ini berukuran  dengan tinggi 3 meter untuk  bagian bawah,dan ukuran tinggi bagian atas  2,5 meter dengan  43 meter selain  itu ada juga penyaluran BLT-DD yanv sudah terealisasi sampai tahap dua serta Posyandu dan KPM"Terangnya.


Sementara itu Kepala desa Negeri Agung Ruslan SE menjelaskan Pembangunan TPT ( Tembok Penahan Tanah ) ini memang sudah berdasarkan kesepakatan masyarakat desa Negeri Agung yang bertujuan agar mampu  menahan tanah yang kondisinya cukup curam".


Selain itu pembangunan TPT ini memang sengaja kami buat dengan tembok semen bukan dengan sistem bronjong karena beberapa waktu lalu sistem bronjong dinilai kurang tepat karena jika terkena arus air sungai Lematang akan longsor.

"Beberapa waktu lalu ditempat yang berbeda pernah juga dibangun dengan bronjong tapi kalau banjir longsor " Ungkapnya.

Dan untuk saat ini pembangunan sudah mencapai lebih kurang 75 persen tinggal 25 persen lagi kita berharap semoga pembangunan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan "Tutupnya (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: