Ulama Lahat Apresiasi Pesta Pernikahan Ganti Tarian Maumere dengan Ya Saman

Ulama Lahat Apresiasi Pesta Pernikahan Ganti Tarian Maumere dengan Ya Saman

Ulama Lahat mengapresiasi pesta pernikahan yang tidak menampilkan Tarian Maumere tapi diganti Tarian Ya Saman. --

Pertama, acara bernyanyi bersama dengan lagu yang sama sekali tidak relevan dengan acara walimatul ursh (Islami).

Kedua, Hamdi Arsal juga menyoroti acara melempar bunga terkesan huru hara dan penuh hiruk pikuk, tidak etis laki perempuan dan tua muda.

Ketiga, terkadang waktunya yang mubazir, karena sudah menyita banyak, sehingga dapat mengulur kewajiban salat. Yakni, salat Dzuhur.

Bahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Lubuklinggau mengatakan bahwa Tarian Maumere yang dilakukan di resepsi pernikahan, tabarruj.

Hal ini terungkap dalam Himbauan MUI Lubuklinggau No.021/MUI-LLG/VII/2023 tanggal Himbauan tertanggal 5 Juli 2023 tentang Resepsi Pernikahan.

Dalam salah satu point himbauan itu, MUI mengatakan, jangan ada tarian yang bernilai tabarruj apalagi sampa membuka aurat dan mengumbar syahwat, seperti joget Maumere, apalagi sampai diberikan hadiah bagi yang paling heboh.

Kalimat tabarruj, dirangkum dari beberapa sumber, jika ditujukan bagi wanita, berarti kata ini memiliki tiga pengertian.

Pertama, tindakan memperlihatkan kecantikan wajahnya dan bagian-bagian tubuhnya yang mengundang birahi laki-laki yang bukan mahram.

Kedua, memperlihatkan keindahan pakaian dan perhiasannya kepada laki-laki yang bukan mahram.

Ketiga, memperlihatkan dirinya melalui cara berjalan, kegenitan, dan kesombongannya kepada mereka.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: