Produksi Kopi di Empat Lawang Menurun, Ini Penyebabnya

Produksi Kopi di Empat Lawang Menurun, Ini Penyebabnya

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Empat Lawang (red, kanan) dan Kabid Perkebunan, Rabu (2/8/2023)..--

EMPAT LAWANG,LAHATPOS.CO - Produksi kopi di Kabupaten EMPAT LAWANG, mengalami penurunan hampir 40 persen. Hal ini dikarenakan para petani kopi beralih ke kelapa sawit.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Empat Lawang Hendra Lezi, melalui Kabid Perkebunan Robinson, mengatakan, kalau produksi kopi di empat lawang menurun 40 persen. 

"Ini dikarenakan banyak para petani kita ini berahli fungsi ke kelapa sawit. Dan ini terjadi disetiap kecamatan," kata Robinson, Rabu (2/8/2023).

Padahal lanjut Robinson, kopi robusta empat lawang ini cita rasa nya secara nasional sudah di akui, jika melakukan produksi pasca panen sampai di konsumsi itu ada nilai nya di nasional. 

"Kemarin kita berada di nomor 7 kopi terlezat di Indonesia. Karena pengelolaan kita ini kurang memadai makanya kurang dilirik," ungkapnya.

Kopi empat lawang ditambahkan nya, merupakan kopi yang alami tidak ada unsur kimia karena tidak ada pemupukan. Namun saat ini masyarakat untuk penyiangan mereka memaki acun rumput. Inilah yang membuat mutu kualitas kopi menurun.

Dijelaskannya, prduksi kopi di empat lawang, untuk 1 hektar nya tidak sampai 1 ton. Untuk pertahun nya produksi kopi di empat lawang lebih kurang 53 ribu ton se Kabupaten Empat Lawang, dengan luas lahan. 62 ribu hektar.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Empat Lawang Hendra Lezi, menambahkan, produksi kopi di empat lawang ini terbagi 2 klaster. Yang pertama kebun kopinya ada diatas bukit, dan yang ke-2 kebun kopinya berada divawah dalam hal ini dekat dengan pemukiman penduduk.

"Yang dekat ini lah mereka ingin cepat menghasilkan. Mereka ketika melihat pohon kopi ada yang merah mereka ambil sampelnya di ujung digigit kalau sudah keras langsung di panen," ujarnya.

Begitu juga dengan penjemuran nya, kebun yang dekat pemukiman tersebut banyak menjemur kopi dijalan, sebab tidak ada tempat untuk menjemur. Hal ini lah yang membuat pengelolaan pasca panen ini tidak terkontrol.

"Kopi yang dijemur di jalan itu biasanya 2-3 langsung kering, padahal kalau dijemur 2 hari itu kadar air nya masih ada itulah yang menbuat menurunnya mutu kopi ini," ungkapnya.

Tapi bagi kebun kopi nya diatas bukit, para petani panen kopinya memang benar-benar sudah masak dan menjemurnya pun disiapkan tempat khsus minimal 7 hari baru kering.

"Setelah itu kopi tersebut disimpan tempat khusus sebab mereka menunggu harga, dan sifat kopi ini semakin lama semakin bagus karena kadar air nya sudah hilang," pungkasnya. (01)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: