Ibunda Brigadir J Ungkap Kedekatan Anaknya dengan Keluarga Sambo

Ibunda Brigadir J Ungkap Kedekatan Anaknya dengan Keluarga Sambo

"Kami juga mengecek karakter jenis luka, yang berikutnya kami juga mengecek karakter luka itu dari sudut tembak mana. Kami ditunjukkan karakternya, logikanya," lanjutnya. 

"Termasuk jika publik, itu yang ditanya, kenapa ada beberapa luka di wajah, ditunjukkan logikanya itu misalkan. Luka di hidung, di mata dan sebagainya. Kemudian termasuk luka di leher dijerat atau tidak itu kami cek," imbuhnya.

Dari hasil pemeriksaan tersebut, Komnas HAM mengaku mendapatkan keterangan yang komperhensif, sehingga telah sampai pada kesimpulan. 

Namun kesimpulannya belum bisa disampaikan ke publik, karena harus menunggu hasil autopsi ulang sesuai dengan permintaan keluarga Brigadir J.

"Sebenarnya kami juga bisa langsung tarik titik-titik kesimpulan, namun demikian kalau masih ada proses eksumasi (autopsi ulang) kami tunggu proses ekshumasi," terangnya.

Meski pemeriksaan luka di jenazah Brigadir J untuk sementara dinilai cukup, tidak menutup kemungkinan Komnas HAM kembali memeriksa ahli forensik independen dan tim forensik Polri. 

Sementara itu, Komnas HAM diagendakan akan memanggil semua aide de camp (ADC) atau ajudan Irjen Ferdy Sambo, termasuk Bharada E besok, Selasa 26 Juli 2022.

"Besok agendanya adalah memanggil untuk meminta keterangan dari ADC dari Irjen Sambo. Semuanya," ujarnya. 

Menurut rencana, Komnas HAM memulai agenda pemanggilan itu pukul 10.00 WIB. Anam berharap semua ajudan Sambo dapat memenuhi panggilan. 

"Semuanya (termasuk Bharada E). Kami berharap semuanya bisa datang ke Komnas HAM memenuhi permintaan. Dari pagi pokoknya sampai selesai," ucapnya.

Selanjutnya, Komnas HAM akan meminta keterangan ahli siber terkait dugaan peretasan telepon genggam keluarga Brogadir J.

Dalam pekan ini juga, Komnas HAM juga akan memanggil Laboratorium Forensik (Labfor) Polri terkait penggunaan senjata oleh Bharada E dan Brigadir J

"Nanti Labfor untuk mengecek penggunaan senjata, karakter senjata adakah proyektil bagaimana jejak proyektil nanti kami panggil Labfor untuk balistik," pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: