Ibunda Brigadir J Ungkap Kedekatan Anaknya dengan Keluarga Sambo

Ibunda Brigadir J Ungkap Kedekatan Anaknya dengan Keluarga Sambo

Johanes juga meyakini bahwa dengan melibatkan pihak-pihak eksternal, maka kepercayaan publik terhadap polisi akan tetap terjaga. 

Beberapa kejanggalan yang menjadi tanda tanya publik bisa saja perlahan-lahan tersingkirkan dengan sendirinya.

"Cara untuk meningkatkan kepercayaan publik pada kepolisian, ya tentu dengan melibatkan pihak-pihak eksternal, itu sudah tepat," tuturnya.

"Artinya kan mau nggak mau kan, karena ada keraguan, kejanggalan, ada pertanyaan-pertanyaan, ya mau nggak mau polisi pun harus terbuka. Sampai saat ini kan semua hampir tidak ada yang bisa ditutup-tutupin lagi," ucap Johanes menambahkan.

Tak lupa Johanes meminta masyarakat bisa merasa sabar dengan proses penyelidikan yang tengah dilakukan oleh polisi.

"Ini sudah ditangani oleh lembaga-lembaga terkait. Kami harus menghormati proses dulu kan. Nanti kalau ada hal-hal yang menjadi aduan masyarakat dan itu menjadi tugas fungsi kami ya itu pasti kami akan tindak lanjuti. Saya berharap masyarakat sabar dengan proses," pungkasnya.

"Apalagi proses hukum itu kan sesuatu yang tidak sederhana, apalagi kalau kita berbicara tentang pembuktian," sambungnya.

Menurutnya, kasus pembunuhan ini sangat butuh ahli-ahli yang kompeten di bidangnya. Dengan begitu, Johanes meminta biarkan penyidik bisa bekerja secara profesional dan mengungkapnya secara terbuka apapun hasilnya. 

Selain itu, besar harapannya masyarakat mau menerima hasil penyidikan ilmiah (scientific crime investigation) yang nantinya akan keluar.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengaku, telah mendapati kesimpulan terkait luka yang diduga jeratan di leher jenazah Brigadir J alias Nofryansah Yosua Hutabarat.

Pernyataan itu diungkapkan saat Tim Forensik Polri menghadiri agenda pemeriksaan Komnas HAM, Senin 25 Juli 2022. 

"Soal dijerat atau tidak, kami juga cek itu (ke tim forensik Polri)," kata Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam usai melakukan pemeriksaan di kantor Komnas HAM, Senin 25 Juli 2022.

Selain itu, Komnas HAM juga mengonfirmasi terkait dengan karakteristik sejumlah luka yang ditemukan dalam tubuh Brigadir J. Dari karakteristik, itu juga akan dicek perihal arah tembak.

"Kami tadi diberi tahu dan dikasih akses berbagai informasi, yang pertama adalah mulai dari proses awal sebelum diautopsi dan sesudah autopsi," jelasnya.  

"Kerangka waktu juga kami tanyakan termasuk juga karakter luka itu akibat apa dan bagaimana terjadi luka itu," sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: