Pemda Lahat

Lewat Channel Polisi Ooh Polisi, Eks Petinggi Polri Bincangkan Tragedi di Rumah Kadiv Propam Polri

Lewat Channel Polisi Ooh Polisi, Eks Petinggi Polri Bincangkan Tragedi di Rumah Kadiv Propam Polri

LAHATPOS.CO, Jakarta - Eks Kabareskrim Komjen Susno Duadji jadi host channel Polisi Ooh Polisi. Membincangkan senjata yang dipakai Bharada E dalam kejadian di rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo jadi perbincangan. 

Para mantan petinggi Polri, bahkan memperbincangkan senjata yang dipakai Bharada E saat kejadian tersebut dalam sebuah momen mereka bertemu.

Di Channel Polisi Ooh Polisi, para mantan petinggi Polri yang menjadi narasumber dan memperbincangkan senjata Bharada E.

Diantara yang hadir adalah eks Kabareskrim Komjen Susno Duadji, Eks Kabareskrim Komben Purn Ito Sumardi, Eks Kadivkum Irjen Pol Purn Aryanto Sutardi dan eks Kadiv Humas Irjen Ronny F Sompi.

BACA JUGA:Kirab Budaya Nusantara PSHT di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya

Mereka memperbicangkan senjata yang dipakai Bharada E, karena penggunaan senjata api laras pendek. 

Senjata yang dipakai Bharada E tidak lazim di kalangan Brimob apalagi dengan kepangkatan yang dimilikinya.

Susno Duadji menanyakan isu senjata yang digunakan seorang Bharada dalam tugas kesehariannya kepada Irjen Pol Purn Aryanto Sutadi.

Aryanto mengungkapkan selama ia bertugas di kepolisian, prajurit kepolisian memang diperbolehkan menggunakan senjata api dengan izin.

BACA JUGA:Sumsel Sukses Gelar Kongres ke XVI Fatayat NU, Margaret Terpilih Jadi Ketua Umum Fatayat NU

"Yang jadi pertanyaankan, seorang Bharada, prajurit kok menggunakan pistol, biasanyakan laras panjang, memang ada ijinnya?" terang Aryanto.

Diungkapkan Aryanto, selama menempati sejumlah jabatan di kepolisian, ia kerap kali didampingi oleh seorang ajudan yang dibekali dengan senjat api.

"Menurut penggunaan ijin, setiap anggota prajurit memang sudah dikantongi revolver, namun belakangan memang diganti dengan glock untuk ajudan ini," ungkap Aryanto yang duduk sebelah Susno Duadji.

Dirinya juga menyoroti kemampuan Bharada E dalam kasus polisi tembak polisi yang mahir menembak.

BACA JUGA:Anak Yatim Belanja Gratis di Aisyiyah Mart

"Kan seorang Bharada, masak sudah mahir menembak? begitukan pernyataannya? Tapi yang saya dengar sendiri dari komandannya. Bharada E ini memang seorang penembak jitu, ya jadi pantas saja," katanya.

Ito Sumardi menilai wajar jika seorang ajudan petinggi Polri dibekali senjata apalagi dengan ancaman kejahatan yang begitu besar saat ini.

"Saya ini juga pernah menjadi ajudan ya, senjata saya dulu itu revolver, sekarang kejahatannya meningkat, jadi ancaman besar, senjata juga diganti," ujarnya. 

Ito menjelaskan, hal tersebut berdasarkan pengalamannya sebagai Kapolda hingga Kabareskrim yang selalu didampingi oleh ajudan.

BACA JUGA:Tak Ada Jembatan, Kendaraan Lewat Sungai Pangi di Kikim Selatan Lahat

Nah jadi pertanyaannya Tamtama diberi glock, itu tidak ada masalah, yang penting itukan pertanggung jawabannya. Memang sangat jarang seorang Bharada itu mendampingi pimpinan, pasti Bharada E ini adalah orang terpilih," tegasnya.

Ronny F Sompi menambahkan, seorang polisi yang sudah memegang senjata api ini tentu sudah dilakukan seleksi dengan ketat, baru direkomendasikan untuk memegang senjata api.

Ketahui, Peristiwa baku tembak di rumah Dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, wilayah Duren Tiga Jakarta Selatan Jumat 8 Juli 2022 mengungkap jenis senjata api (Senpi) yang digunakan kedua pihak. Namun belum dijelaskan pemilik pistol yang digunakan menembak Brigadir J. 

Artikel ini telah terbit di Disway.id dengan Judul: Senjata Bharada E dalam Kasus Polisi Tembak Polisi Jadi Perbincangan Para Mantan Petinggi Polri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: