ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN LAHAT: AKOMODASI & KONSUMSI SEBAGAI MOTOR UTAMA
Rina Nur Julianti, mahasiswi Prodi Informatika, Fakuktas Ilmu Komputer, Universitas Serelo Lahat menulis artikel judul : ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI, KABUPATEN LAHAT: AKOMODASI & KONSUMSI SEBAGAI MOTOR UTAMA.-foto: lahatpos.co-
Dengan mengurai data PDRB dari sisi pengeluaran dan lapangan usaha, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran utuh mengenai struktur, dinamika, dan prospek ekonomi Kabupaten Lahat ke depan.
TINJAUAN PUSTAKA
Untuk membedah dinamika pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lahat, kerangka teoretis yang komprehensif diperlukan. Analisis dalam artikel ini didasarkan pada beberapa teori fundamental ekonomi makro yang relevan dengan komponen konsumsi, investasi, dan pertumbuhan sektoral.
Landasan utama untuk memahami peran konsumsi adalah Teori Fungsi Konsumsi Keynesian (Keynes, 1936). John Maynard Keynes berpendapat bahwa pengeluaran konsumsi agregat adalah fungsi dari pendapatan disposabel.
Teori ini menyatakan bahwa konsumsi rumah tangga merupakan komponen terbesar dan paling stabil dari permintaan agregat. Dalam situasi ketidakpastian ekonomi, seperti saat pandemi, kecenderungan masyarakat untuk tetap melakukan konsumsi dasar (meskipun menurun) berfungsi sebagai bantalan yang mencegah ekonomi jatuh lebih dalam. Oleh karena itu, konsumsi rumah tangga sering disebut sebagai motor utama perekonomian berbasis permintaan.
Untuk melihat pertumbuhan dalam jangka yang lebih panjang, Model Pertumbuhan Ekonomi Harrod-Domar dan Solow memberikan perspektif penting.
Model Harrod–Domar (Domar, 1946) menekankan peran vital investasi dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi melalui hubungannya dengan rasio modal-output.
Sementara itu, Model Pertumbuhan Solow (Solow, 1956) menyempurnakannya dengan memasukkan faktor tenaga kerja dan kemajuan teknologi sebagai pendorong utama pertumbuhan jangka panjang. Kedua model ini relevan untuk menganalisis bagaimana sektor-sektor potensial seperti akomodasi dapat berkembang, yakni melalui akumulasi modal (investasi pada hotel dan restoran) dan peningkatan produktivitas (teknologi layanan dan kualitas SDM).
Terakhir, untuk menganalisis peran sektor jasa, Teori Ekonomi Jasa (Fuchs, 1968) memberikan kerangka yang solid. Fuchs mengidentifikasi pergeseran struktural ekonomi dari pertanian dan industri ke sektor jasa. Sektor seperti akomodasi dan makan minum memiliki multiplier effect (efek pengganda) yang tinggi. Pertumbuhannya tidak hanya menciptakan nilai tambah secara langsung, tetapi juga mendorong sektor terkait lainnya seperti pariwisata, transportasi, industri kreatif, dan UMKM lokal yang menjadi pemasok.
Kerangka teoretis ini akan digunakan untuk menginterpretasikan data dan temuan dalam pembahasan.
METODE PENELITIAN
1. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari publikasi resmi Badan Pusat Statistik
(BPS) Kabupaten Lahat. Sumber data utama meliputi:
a. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Lahat Menurut Pengeluaran Tahun 2020–2024, digunakan untuk menganalisis tren dan kontribusi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT).
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
