Lahatpos.co - Pemdes Tanjung Payang melakukan normalisasi aliran air. Ada tiga lokasi pelaksanaan normalisasi yakni, bagian aliran air Ulu Keliuaghan, aliran air BRU lama, dan aliran air Kampung Barokah.
Kades Tanjung Payang Sapri mengungkapkan, normalisasi aliran air bertujuan untuk mencegah agar tidak terulang kembali kejadian banjir di Tanjung Payang.
Tiga lokasi itu terjadi pendangkalan, seiring dengan perkembangan pembangunan di desa. Di Tanjung Payang banyak sekali penggusuran tanah dijadikan lokasi perumahan maupun pembangunan yang lainnya. Aliran airnya mengarah pada tiga lokasi aliran air yang dinormalisasi.
Sapri mengatakan, normalisasi aliran Ulu Keliuaghan memiliki panjang mencapai 150 meter. Normalisasi aliran BRU lama sepanjang 150 meter, dan normalisasi aliran air Kampung Barokah sepajang 200 meter. Totalnya sepanjang 500 meter.
“Normalisasi aliran air menggunakan alat berat. Aliran air didalami dan dilebarkan,” katanya, Minggu, 14 Januari 2024.
Sapri berharap setelah proses normalisasi aliran air selesai, maka ketika hujan deras, air dapat mengalir dengan baik, dan tidak mengalir ke pemukiman penduduk.
Seperti diketahui, awal bulan Januari 2024, Tanjung Payang sempat dilanda banjir. Kejadian ini menyebabkan beberapa pemukiman penduduk dilanda banjir. Diantaranya, kawasan Perumnas Residence, Perumnas Rafika 3, Perumnas Rafika 4 Jalan Bersama, dan Kampung Barokah.
Sementara, area sawah aman aman saja, tadinya dikhawatirkan terkena dampak banjir.
Setelah ditelusuri, ternyata penyebab banjir adalah aliran air tidak mampu menampung debit air hujan yang masuk. Terjadi pendangkalan pada aliran air di tiga lokasi tadi.
Hujan deras juga merobohkan Jembatan Tanjung Payang. Saat ini Jembatan Tanjung Payang sedang diperbaiki. Sembari menunggu penyelesaian jembatan, maka pengguna jalan melintasi jalan alternatif.
Hujan deras sepertinya masih terjadi. Maka, Kades Tanjung Payang Sapri mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap bencana alam yang sewaktu waktu bisa terjadi tiba tiba.*