Sepulangnya dari Leiden, Mattulada mendapat kesempatan untuk menempuh program Doktornya di bawah bimbingan Prof. Dr. Kuntjaraningrat.
Pada penyusunan disertasinya, ia mengambil judul "Latoa, Satu Lukisan Analitis tentang Antropologi Politik orang Bugis ".
Keberhasilan yang dicapainya selam studi di Rijks Universiteit Leiden, turut memperlancar proses penyelesaian program Doktornya.
Berkat kesungguhan dan ketekunan di dalam mengatasi berbagai tantangan dalarn studinya, ia berhasil menyelesaikan desertasinya pada tahun 1971,
yang dipertanggung-jawabkan di depan Tim penguji yang terdiri dari : Prof. Dr. Koentjaraningrat, Prof. Dr. Haryati Soebadio, dan Dr. J. Noorduijn.
Karena keuletannya, Mattulada telah berhasil mencapai cita-citanya.
Tetapi ia terus mengembangkan pengetahuannya melalui karya ilmiah, ia mengembangkan pengetahuannya kepada masyarakat.
Beberapa karya ilmiahnya ialah :
1. Amma Toa, salah satu Manifestasi Kebudayaan di Indonesia, ditulis dalam rangka menempuh ujian Sarjana (Skripsi).
2. Latoa, Satu lukisan analitis tentang Antropologi Politik orang Bugis, (Disertasi).
3. Kebudayaan Kontemporer, disampaikan pada pengukuhannya sebagai Guru Besar.
4. Padang dan Sempoa, Sejarah Kebudayaan Jepang, ditulis untuk menambah sumber bacaan/Pustaka bagi masyarakat.
5. Menyusuri Jejak Kehadiran Makasar dalam Sejarah, diterbi tkan dalam usaha menam bah pustaka dalam ilmu sosial.
Keberhasilan yang dicapainya dalam dunia ilmu pengetahuan sangat menentukan di dalam profesinya di masa depan bagi dirinya.
Pertama kali mengawali profesinya, pada tahun 1956 ia menjadi guru pada SMA Negeri Makasar.
Pada waktu itu kesadaran menjadi guru masih tipis di kalangan para pemuda.