“Saya melihat sendiri banyak yang terlibat dan mendapatkan manfaat secara ekonomi dari kegiatan ini,” tandasnya.
Sementara itu Gubernur Sumsel H. Herman Deru menegaskan event Festival Sriwijaya ke XXXI membuktikan Provinsi Sumsel tetap komitmen dalam mempertahankan budaya asli Sumsel.
Melibatkan berbagai pihak mulai dari birokrasi, pelaku seni dan budayawan dari kabupaten/kota.
Sebagai perwujudan komitmen mempertahankan kearifan lokal.
BACA JUGA:Kades Lubuk Kepayang Lantik 4 Perangkat Desa Baru, Ini Harapanya
Kita membuat Perda mengenai kearifan lokal mulai dari tanjak, gegaman dan bahan tenun.
“Termasuk songket, yang telah kita masukan dalam Perda," kata Herman Deru mengawali sambutannya.
Kelestarian seni dan budaya yang syarat dengan muatan kearifan lokal.
Lanjut Herman Deru menjadi tanggung jawab bersama agar tetap lestari untuk diwariskan kepada generasi mendatang sekaligus sebagai benteng masuknya budaya asing di tengah era serba digital saat ini.
BACA JUGA:Belasan Polisi di Empat Lawang Ikut Kontes Binaragawan
“Warisan leluhur adalah jiwa suportifitas dimana kita di tempa untuk menjadi manusia Sumsel yang suportif dalam mempertahankan kearifan lokal yang menjadi kebanggan masyarakat Sumsel," tembahnya.
Herman Deru juga menyebut melalui Festival Sriwijaya diharapkan menjadi ajang promosi sekaligus sarana dalam membantu pemasarkan barang atau produk IKM dan UMKM.
"Saya apresiasi semua pihak, karena acara ini juga melibatkan sektor IKM dan UMKM,” tandasnya.
Untuk diketahui dalam ajang Festival Sriwijaya XXXI Tahun 2023 yang berlangsung dari tanggal 22 hingga 26 Juni 2024 tersebut.
BACA JUGA:Ternyata Ada Tiga Unsur yang Menentukan Dalam Lomba Posyandu Berprestasi
Dimeriahkan dengan sejumlah pertunjukan atraksi diantaranya lomba film pendek by iforte, Sriwijaya Cultural Show Festival, poco-poco kreasi Sumsel, Sriwijaya Cooking Festival, Sriwijaya Colouring Festival l, Sriwijaya History Journey, dan Sriwijaya Sport Recreation Festival.