Melihat kisah kisah yang bertebaran di manapun mengenai kapal hantu dan Terlepas dari perbedaan versi cerita, The Flying Dutchman berakhir menghilang ditelan badai. The Flying Dutchman juga tidak hanya gentayangan di sekitar Tanjung Harapan, tetapi di seluruh dunia.
Untuk bukti Mengeanai keberadaan Kapal hantu ini Tidak sedikit pelaut dari abad ke-18 dan abad ke-20 yang mengaku pernah melihat kapal hantu The Flying Dutchman. Salah satunya muncul dalam catatan perjalanan MacDonald dari tahun 1790 yang berjudul “Travels in Various parts of Europe, Asia, and Africa during a Series of Thirty Years and Upwards”. Dalam catatan itu, MacDonald menulis bahwa perjalanannya terhalang badai cukup parah hingga para kru kapal mengaku melihat Flying Dutchman.
Bahkan Catatan paling meyakinkan terkait penampakan The Flying Dutchman berasal dari 1881.
Pada 11 Juli, sebuah kapal yang membawa calon Raja George V dari Inggris, Pangeran Albert Victor, dan tutor mereka yang bernama John Neill Dalton, tertambat di Selat Bass di lepas pantai Australia antara Melbourne dan Sydney. Pada pukul 4 pagi, pangeran mengaku melihat pemandangan tidak terduga, yakni kapal Flying Dutchman sedang melintas di dekat kapalnya.
Dan Catatan terakhir terkait kemunculan The Flying Dutchman berasal dari periode Perang Dunia II (1939-1945), ketika armada Jerman mengaku melihat kapal hantu tersebut di sekitar Terusan.