Lahat, Lahatpos.co - Daerah Istimewa Yogyakarta terletak di Jawa Tengah sebelah Selatan, yang dipandang sebagai pulau terpadat penduduknya di Indonesia. Yogyakarta disebut Daerah Istimewa dalam Republik Indonesia karena pada mulanya merupakan daerah berpemerintahan sendiri pada zaman pendudukan Belanda dan Jepang.
Penduduk Yogyakarta termasuk dalam kelompok etnis Jawa. Suku Jawa terdiri dari beberapa etnis, salah satunya etnis Cina.
Komunitas Cina sudah bisa dijumpai pada awal abad 14 di Jawa. Ini artinya, Cina bukanlah etnis baru untuk Jawa dan etnis pendatang untuk bangsa Indonesia.
Jumlah orang Cina di Yogyakarta tahun 1906 – 1910 ada 5.266 atau 6,61 % dari jumlah seluruh penduduk Yogyakarta sebesar 79.567 jiwa.
BACA JUGA:Bupati Lahat Cik Ujang Raih 2 Medali Lomba Menembak
Selanjutnya pada tahun 1920 jumlah orang Cina di Yogyakarta meningkat sebesar 7.250 jiwa.
Pada sensus tahun 1930, warga Cina di Yogyakarta mencapai 12.637.
Dari 9.189 jiwa mereka tinggal di kota dengan jumlah laki-laki sebesar 4.998 dan 4.191 untuk perempuan, sisanya tersebar di luar kota. Pada bulan Januari 1952 ada 8, 297 orang Cina di Yogyakarta.
Keadaan Kota Yogyakarta pada masa pendudukan Jepang mengalami kemunduran di berbagai bidang, diantaranya bidang pendidikan, ekonomi maupun sosial.
BACA JUGA:Lihat Formasi Lowongan Kerja PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC)
Tindakan pemerintah Jepang sangat kejam ditambah dengan kurangnya bahan makanan, pakaian dan barang-barang lainnya selama perang menimbulkan ketidak puasan yang meluas di semua kalangan penduduk terutama rakyat jelata.
Pengertian pribumi adalah asli dan non pribumi adalah pendatang. Kalau pribumi dimengerti sebagai keaslian, susah sekali untuk mendeteksi ukuran keaslian.
Apakah seorang yang lahir di Yogyakarta (Jawa) baik rakyat, priayi atau keturunan raja adalah sungguh-sungguh asli tanpa ada darah campuran sejak awal mula. Padahal setiap orang akan datang dari suatu tempat dan berpindah dari tempat yang lain.
Orang Cina selalu dianggap sebagai non pribumi, padahal nenek moyang mereka sudah lama tinggal dan berbaur dengan orang Jawa.
BACA JUGA:Kejaksaan Negeri Lahat Langsung Bereaksi Tanggapi Video Remaja Lahat Minta Keadilan ke Presiden RI