Bantuan beberapa tahun kemarin, jelas Yulius, itupun dari dampak Covid-19 yang sedang melanda.
Sedangkan untuk saat ini bantuan merupakan dampak dari kemiskinan ektrim, disabilitas, keluarga tunggal, dan sakit menahun.
Bahkan Yulius menegaskan, pengurangan ini bukan dari kebijakan kades, namun semua merupakan ketentuan dari pusat.
Jangan sampai terjadi polemik di masyarakat nantinya.
Bahkan bisa saja nanti di satu desa bisa saja tidak ada penerima manfaat, jika memang masyarakat desa tersebut tidak memenuhi kriteria yang ada.
Yulius juga berpesan gunakan bantuan ini untuk kebutuhan hidup.
Jangan gunakan untuk gaya hidup.
Jika digunakan untuk kebutuhan hidup insyaallah akan berkah. *