IDI Sumsel Tolak RUU Kesehatan Omnibus Law, Minta Keluarkan dari Prolegnas Prioritas DPR RI Tahun 2023

Minggu 13-11-2022,17:12 WIB
Reporter : Dian
Editor : Dian

Tidak hanya fokus soal stunting, IDI Sumsel juga terus melakukan sosialisasi dan edukasi tidak putus - putusnya kepada tenaga kesehatan serta pihak terkait lainnya terkait penggunaan sirup yang dilarang.

"Itu terus menerus dilakukan secara kesinambungan, "ucapnya. 

Wakil Bupati Banyuasin Slamet mengatakan peranan IDI sangat besar terutama dalam penanganan covid 19 beberapa waktu lalu.

"Kerja, semangat mereka besar bagi masyarakat terutama dalam penanganan covid, " katanya.

BACA JUGA:Update Harga Kebutuhan Pokok Hari ini di PTM Square Lahat, Stok Ikan Patin Mulai Sedikit

Serta pemberian vaksinasi, sudah sangat tinggi di wilayah Sumsel terutama Banyuasin.

"Kemudian stunting, hingga Banyuasin dapat penghargaan," tuturnya.

Diakuinya untuk di Banyuasin masih kekurangan tenaga dokter, tapi itu tidak membuat pelayanan kesehatan terhenti dan lain sebagainya.

Karena Pemkab Banyuasin melaksanakan program dokter masuk desa, nantinya dokter itu akan turun langsung ke desa desa setempat.

BACA JUGA:Hari Azwar Apresiasi Kegiatan Sosial Badar Lahat, Tingkatkan Sinergi dengan Pemda Lahat

"Itu akan dibuatkan jadwalnya," imbuhnya.

Dr hendri Farozah Ketua IDI Banyuasin mengatakan kalau pihaknya akan terus berupaya untuk menurunkan angka stunting di wilayah Banyuasin.

"Saat ini angka stunting sudah turun, " katanya didampingi Sekretaris IDI Banyuasin Ari Fauta. 

Kemudian pihaknya juga memberikan edukasi dan sosialisasi kepada tenaga kesehatan, perawat dan lainnya dalam obat sirup."Mana yang boleh diberi atau tidak," ujarnya. (*)

Berita ini telah terbit di sumeksco dengan judul : Kabupaten Banyuasin Terbaik 1 soal Penurunan Angka Stunting di Sumsel

 

Kategori :