Kepala Dusun Butuh Bimtek, Tidak Hanya Kades, Kasi, dan Kaur Saja, Ini Alasannya
Kepala Dusun Butuh Bimtek, Tidak Hanya Kades, Kasi, Kaur Saja, Ini Alasannya.-Foto: lahatpos.co-
Lahatpos.co - Kepala Dusun berharap ada bimbingan teknis (bimtek) juga bagi mereka. Tidak hanya Kades, Kasi, dan Kaur saja. Para Kades, Kasi, dan Kaur sering mengikuti kegiatan bimbingan teknis (bimtek) keluar Kota Lahat.
Ada yang berangkat ke Bandung, Semarang, Yogjakarta, Batam, bahkan Pulau Bali hingga Pulau Lombok.
Tujuan bimtek untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman tentang tugas fungsi perangkat desa. Kemudian mengenali program terbaru bagi perangkat desa.
Namun setiap ada bimtek selalu kades, kasi, dan kaur yang menjadi pesertanya. Sedangkan kepala dusun (kadus) tidak ada.
Kondisi ini membuat kepala dusun bertanya-tanya, apa tidak dibutuhkan lagi peran kepala dusun.
Padahal jumlah dusun (kadus) itu banyak. Dalam satu desa jumlah kadus bisa menjadi lima sampai enam orang kepala dusun (kadus). Bahkan, ada desa yang sampai memiliki tujuh kepala dusun (kadus).
Namun para kepala dusun (kadus) ini tidak pernah mendapatkan pembekalan atau bimtek dari pihak terkait, untuk keluar kota.
Kepala dusun (kadus) adalah perpanjangan tangan kepala desa yang terjun langsung ke lapangan.
Fakta di lapangan, segala persoalan yang terjadi di desa, sebagian besar kembali kepada dusun (kadus). Jika kadus tidak mampu menyelesaikannya, baru kembali kepada kades.
Cara cara menyelesaikan persoalan ini sangat dibutuhkan oleh kadus melalui bimtek.
Mulai dari persoalan warisan tanah, kamtibmas, kebersihan, persedekahan, duka cita, hutang piutang. Sampai persoalan cekcok rumah tangga dan cekcok antar tetangga. Warga mengadukan persoalan terlebih dahulu kepada dusun (kadus).
Belum lagi, umur dusun (kadus) yang masih muda muda. Minim pengalaman. Seperti contoh, menyampaikan sambutan di depan masyarakat saja masih gemetaran. Karena minim pengalaman dan tidak terbiasa.
Termasuk cara cara membuat proposal pengajuan untuk pembangunan di dusunnya, banyak kepala dusun masih pandai membuatnya.
Alasan lain, agar kepala dusun paham tentang pentingnya pembangunan di dusunnya melalui pengajuan anggaran ke desa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: