Bawaslu Lahat

Tanya Jawab Puasa, dari Belum Mandi Besar, Lupa Niat Puasa, hingga Berhubungan Badan Setelah Niat Puasa

Tanya Jawab Puasa, dari Belum Mandi Besar, Lupa Niat Puasa, hingga Berhubungan Badan Setelah Niat Puasa

Tanya jawab puasa, dari belum mandi besar, lupa niat puasa, hingga berhubungan badan setelah niat puasa.-Foto: dok/lahatpos.co-

Setelah niat puasa di malam hari, sepasang suami istri berhubungan badan. Apakah mereka berdua harus mengulangi niat puasa?

Jawaban: Tidak harus.

“Tidak disyaratkan niat puasa pada tengah malam. Tidak masalah makan atau berhubungan badan setelah niat. Dan tidak wajib memperbarui niat jika ia tidur setelah niat, lalu bangun pada malam hari”

Bulan suci Ramadhan adalah anugerah dan nikmat yang agung bagi umat Nabi Muhammad SAW. Di dalamnya terdapat keutamaan dan hikmah yang Allah SWT berikan kepada hambanya yang dengan ikhlas menjalankan ibadah puasa serta ibadah-ibadah lainnya.

Pada bulan ini pula umat Islam sangat dianjurkan melakukan ibadah-ibadah sunah.

Karena semua pahala ibadah sekecil apapun akan dilipatgandakan, pintu surga dibuka selebarlebarnya dan pintu neraka ditutup serapatrapatnya. Bahkan setan pun dibelenggu dan diikat pada bulan suci ini.

Rasulullah saw. Bersabda: “Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kepadamu puasa di dalamnya; pada bulan ini pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia terhalang mendapat sesuatu yang besar.” (HR. Ahmad dan An-Nasa'i).

Begitu penting dan mulianya bulan Ramadhan sehingga Nabi Muhammad SAW bersabda: "Barang siapa berpuasa Ramadhan karena percaya kepada Alloh dan hanya mengharapkan (ridlo) kepada Alloh, maka akan diampuni semua dosa yang telah dilakukannya.”(HR. Bukhari dan Muslim).

“Andaikata umatku mengetahui keutamaan di dalam bulan Ramadhan, niscaya mereka akan mengharapkan sepanjang tahun menjadi bulan Ramadhan.”(HR. Ibnu Abi Dunya). 

Bahkan dalam hadits qudsi dikatakan bahwa: “Setiap amal yang dilakukan anak Adam adalah untuknya, ‘Kecuali puasa, itu untuk-Ku dan Aku yang langsung membalasnya. (HR. Bukhari).

Maka sudah seyogyanya dalam bulan puasa umat Islam lebih meningkatkan amal ibadah dan kebersihan hatinya dengan melaksanakan segala bentuk kewajiban dan kesunahan.

Namun yang tak kalah penting diperhatikan bahwa selain amal ibadah yang dilipatgandakan pahalanya, amal burukpun dilipatgandakan dosanya.

Sehingga selain meningkatkan amal baik, hendaknya dalam bulan Ramadhan umat muslim berusaha menjauhi segala larangan dan kemakruhan.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: