Pj Gubernur Agus Fatoni Resmikan Mall Pelayanan Publik Kabupaten Muara Enim
Pj Gubernur Agus Fatoni resmikan Mall Pelayanan Publik Kabupaten Muara Enim.-Foto : dok/lahatpos.co-
“Selain itu, masyarakat Kabupaten Muara Enim juga harus ikut mempertahankan label ‘Sumsel Zero Konflik’ dengan tetap menjaga toleransi sehingga membawa ketentraman bagi masyarakat dalam beraktivitas,” kata Fatoni.
Menurutnya, berbagai prestasi yang telah diraih oleh Kabupaten Muara Enim tak lepas dari kerjasama yang baik antara pihak eksekutif, legislatif dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Bumi Serasan Sekundang.
“Dalam mewujudkan cita-cita memajukan daerah, kita harus bersama-sama tidak bisa kita sendiri-sendiri,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali menegaskan pada usia ke-77 tahun daerah yang dipimpinnya itu berbagai prestasi telah didapat, antara lain meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan daerah dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI) selama 10 tahun berturut-turut.
“Kabupaten Muara Enim juga menjadi pelopor penerapan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah SIPD) terintegrasi di Indonesia, dari Kementerian Dalam Negeri. Bahkan Kabupaten Muara Enim menjadi Pemda yang pertama dan satu-satunya di Sumsel yang menerapkan input data melalui SIPD,” kata Rizali.
Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni diberi gelar adat ‘Meraje Emban Adat’ dan Pj Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sumsel Tyas Fatoni juga mendapat gelar ‘Ibungan Meraje Emban Adat’ oleh masyarakat Kabupaten Muara Enim.
Gelar adat tersebut disematkan Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali dan Ketua Adat Kabupaten Muara Enim H. Burtiham di Balai Agung Serasan Sekundang Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Minggu (19/11/2023).
Adapun makna dari gelar ‘Meraje Emban Adat’ dan ‘Ibungan Meraje Emban Adat’ adalah orang yang dituakan dan dihormati, dimana mampu mengemban dan melaksanakan tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya.
Melestarikan dan membina adat istiadat yang ada di sekitarnya dengan didampingi seorang istri yang selalu mendukung kehormatan suami dan keluarga.
Prosesi penganugerahan ditandai dengan pemberian emban atau pengalungan kain oleh Pj Bupati Muara Enim dan pemberian piagam oleh Ketua Adat Kabupaten Muara Enim H. Burtiham.
Usai diberi gelar adat, Fatoni berterima kasih kepada masyarakat Kabupaten Muara Enim.
Menurutnya, pemberian gelar adat menjadi tanggung jawab untuk tetap terus menjaga nilai-nilai budaya dan adat yang ada di Kabupaten Muara enim, sekaligus berjuang memajukan Kabupaten Muara Enim khususnya dan Sumatera Selatan pada umumnya.
“Gelar adat ini menjadi berkah untuk kami, menjadi motivasi untuk kami terus berjuang memajukan Kabupaten Muara Enim khususnya dan Provinsi Sumsel pada umumnya. Adat istiadat ini perlu terus kita pelihara, ini penting agar pembangunan itu tidak meninggalkan adat budaya yang ada di daerah kita,” ungkapnya.
Fatoni mengakui, masyarakat Kabupaten Muara Enim sangat kondusif. Oleh sebab itu, dia mengajak masyarakat untuk tetap mempertahankannya.
“Kita bertekad Sumatera Selatan tetap zero konflik, kita bertekad agar provinsi yang kita cintai ini damai dan penuh toleransi. Dengan situasi yang seperti itu, masyarakatnya akan tenang, pemerintahnya juga bisa membangun, kemudian akan tercipta kekeluargaan diantara kita yang akan menguatkan kita untuk dapat bersama-sama mewujudkan masyarakat yang sejahtera,” kata Fatoni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: