Bawaslu Lahat

6 Fakta Menarik Kabupaten Lahat yang Memiliki Gereja Tertua di Sumsel

6 Fakta Menarik Kabupaten Lahat  yang Memiliki Gereja Tertua di Sumsel

Lahatpos.co- Salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan, yakni Kabupaten Lahat dikenal dengan sebutan Bumi Seganti Setungguan.

Seganti Setungguan merupakan semboyan kabupaten yang berarti persatuan dan kesatuan yang kokoh, gotong-royong, setia kawan, berpendirian teguh, dan bertanggung jawab.

Wilayahnya berbatasan dengan beberapa kabupaten, yakni Kabupaten Muara Enim dan Musi Rawas di sebelah utara, Kabupaten Bengkulu dan Kabupaten Muara Enim di sebelah selatan, Kota Pagar Alam dan Kabupaten Muara Enim di sebelah timur, serta Kabupaten Empat Lawang di sebelah barat.

Secara administratif, kabupaten ini memiliki luas 4.361,33 kilometer persegi yang terdiri dari 24 kecamatan. Kecamatan Kikim Timur merupakan kecamatan terluas di Kabupaten Lahat, dengan luas yang mencapai 564.45 kilometer persegi.

Jumlah penduduknya pada 2020 mencapai 430.071 jiwa yang terdiri dari 220.015 laki-laki dan 210.056 perempuan.

Sejarah Lahat tak terlepas dari pembentukan tujuh Afdeling atau wilayah-wilayah kecil sebagai pecahan Karesidenan Palembang oleh Belanda pada 1869.

Salah satunya Afdeling Lematang Oeloe, en Lematang Ilir, en de Pasemah Landen. Dari afdellng ini, dibentuk lagi pemerintahan yang lebih kecil yang salah satunya bernama Onder Afdeling Lematang Oeloe dengan ibu kota di Lahat.

Pembentukan ibu kota terjadi pada 20 Mei 1869. Saat itu, Lahat dipimpin oleh Asisten Residen PP.DU.CLOUX. Berdasarkan sejarah pembentukan wilayah ini, ditetapkan hari jadi Kabupaten Lahat bersamaan dengan terbentuknya Afdeling Lematang Oeloe, en Lematang Ilir, en de Pasemah Landen pada 20 Mei.

Tentunya, masih ada fakta menarik lainnya dari kabupaten ini. Berikut enam fakta menarik Kabupaten Lahat yang dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Kawasan Megalit

Kabupaten Lahat mendapat rekor MURI  pada 2021 sebagai daerah dengan peninggalan megalitikum terbanyak di Indonesia. Pusatnya berada di Dataran Tinggi Pasemah yang dikenal oleh para arkeolog.

Dataran tinggi ini membentang dari barat laut hingga tenggara sepanjang 70 kilometer yang merupakan gugusan dari bukit barisan.

Pasemah memiliki sejumlah batu megalit yang dibuat oleh manusia purba pada 2000 hingga 3000 tahun yang lalu.

Batu-batu megalit ini terdiri dari berbagai bentuk dan juga ukuran, hal ini menandakan kemampuan yang menakjubkan serta budaya yang dimiliki oleh manusia purba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: