ASEAN Tampilkan Lagu Petanglah Petang Asal Lahat

ASEAN Tampilkan Lagu Petanglah Petang Asal Lahat

Bangganya, lagu Petanglah Petang asal Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan ditampilkan pada acara High-Level Dialogue on Sustainable Transport in ASEAN di Jakarta.--

LAHAT, Lahatpos.co - Bangganya, lagu Petanglah Petang asal Kabupaten LAHAT Provinsi Sumatera Selatan ditampilkan pada acara High-Level Dialogue on Sustainable Transport in ASEAN di Jakarta, Senin, 4 September 2023.

Lagu Petanglah Petang ditampilkan oleh anak anak secara bersamaan tampil di podium High-Level Dialogue on Sustainable Transport in ASEAN.

Di acara High-Level Dialogue on Sustainable Transport in ASEAN, hadir langsung Menko Airlangga.

Menteri Perhubungan RI, Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Republik Demokratik Rakyat Laos, Plt. Menteri Transportasi Singapura, dan Menteri Transportasi dan Penerbangan Sipil Papua Nugini. 

Video penampilan lagu Petanglah Petang asal Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan ditampilkan pada acara High-Level Dialogue on Sustainable Transport in ASEAN beredar di media sosial.

Sehingga sampai kepada masyarakat Kabupaten Lahat video penampilan Petanglah Petang.

“Merinding saya dengarnya,” ujar Ujang Haidir, salah satu warga Lahat.

Petanglah Petang merupakan lagu daerah yang berasal dari Provinsi Sumatera Selatan. 

Lagu Petanglah Petang memiliki lirik serupa Pantun dan menggunakan bahasa daerah Lahat dan Besemah.

Lagu Petang Lah Petang ini awalnya merupakan lagu tradisional yang digunakan oleh masyarakat daerah Lahat dan Pagar Alam Propinsi Sumatera Selatan. 

Tetapi lama kelamaan lagu ini berkembang dan tersebar keseluruh daerah yang ada di Propinsi Sumatera Selatan menjadi sebuah lagu daerah. 

Di daerah Lahat dahulunya lagu ini biasa digunakan atau dinyanyikan oleh muda mudi pada saat mereka sedang beraktivitas sehari-hari seperti sedang mencuci pakaian di sungai, atau saat mereka pulang dari berladang dan lain sebagainya. 

Berbeda pula dengan masyarakat Pagar Alam, Lagu ini biasanya dinyanyikan pada saat sore hari atau menjelang senja oleh para pemetik daun teh. 

Di daerah Sumatera Selatan bersenandung (bernyanyi) sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat daerahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: