Golongan Penghuni Surga

Golongan Penghuni Surga

Khotbah Jumat--

Rasulullah SAW juga bersabda, “Bacalah (Al-Qur’an), naiklah (pada derajat derajat surga) dan bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membacanya dengan tartil di dunia. Sesungguhnya kedudukan derajatmu pada kadar akhir ayat yang engkau baca.” (HR. Ahmad).

Dalam hal ini yang dimaksud adalah orang-orang yang bukan hanya gemar  membaca Al-Qur’an saat bulan Ramadan tiba, tetapi benar-benar menghabiskan banyak waktunya untuk melantunkan ayat-ayat Allah ketika waktu luang.

Kelompok ini selalu mengisi hidupnya dengan firman Allah SWT, sehingga dalam kehidupannya pun kental dengan pedoman Al-Qur’an yang otomatis menghindarkan ia dari segala hal buruk.

2. Wa haafizhul-Lisan (orang yang menjaga lisannya) dari berkata kotor, mencaci-maki, dan menghujat.

Golongan kedua ini termasuk orang-orang yang beriman. Seperti yang kita tahu, lisan adalah salah satu anggota tubuh yang merupakan nikmat dari Allah, tetapi juga dapat menjadi bumerang jika kita tidak dapat menjaganya.

Berdasarkan fungsinya, lisan berguna untuk menyampaikan berbagai macam hal. 

Tak hanya informasi, tetapi juga pertanyaan, prasangka, bahkan jika tak dijaga juga dapat membuat kita menyampaikan fitnah.

Dengan beragam fungsi lisan diatas, maka hendaknya kita betul-betul menjaga lisan agar tidak menyeret kita kepada perbuatan buruk.

Jika kita menggunakan lisan untuk ghibah hingga menyampaikan fitnah, artinya kita semakin banyak menghabiskan waktu untuk menggunakannya melakukan hal-hal yang tidak baik. Itu berarti juga kita akan makin jauh dari surga.

Disebutkan dalam sebuah hadits Nabi SAW yang berasal dari Abu Hurairahra. 

Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dari hari akhir hendaklah dia berkata yang baik, atau diam. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dari hari akhir menghormati tetangganya. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dari hari akhir, maka hendaklah dia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam sebuah hadits yang lain dikatakan, “Wahai Rasulullah, ada seorang wanita yang hanya melaksanakan salat wajib saja dan hanya bersedekah dengan sepotong keju namun dia tidak pernah menyakiti tetangganya.”

Nabi Muhammad SAW lantas menjawab, “Dia termasuk penghuni surga.” (HR. Bukhari).

3. Wa muth’imul-ji’aan (orang-orang yang memberi makan pada yang kelaparan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: