Bawaslu Lahat

PVMG Sampaikan Hoax Berita Erupsi Gunung Semeru Sebabkan Tsunami

PVMG Sampaikan Hoax Berita Erupsi Gunung Semeru Sebabkan Tsunami

--

JAWA TIMUR, LAHATPOS.CO - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG) Kementerian ESDM RI membantah aktivitas Gunung Semeru yang meningkat berpotensi terjadi Tsunami

Bantahan PVMG secara resmi disampaikan melalui akun twitter PVMG, bahwa Stop Hoax, kabar yang beredar bahwa erupsi Gunung Semeru dapat menyebabkan Tsunami adalah Tidak Benar.

Dampak erupsi saat ini adalah abu vulkanik yang berdampak bagian barat daya, barat dan selatan Gunung Api Semeru. Awan panas menjangkau kurang lebih 13 Km kearah tenggara dan tidak sampai laut. (Sumber : PVMBG).

Sebelumnya, PVMG Kementerian ESDM RI, menginformasikan status Gunung Semeru menjadi Level 4 Awas. Status Gunung Semeru naik menjadi Level 4 Awas setelah melihat aktivitas Gunung Semeru semakin meningkat.

BACA JUGA:Atasi Polandia, Prancis Bertemu Inggris di Perempatfinal Piala Dunia 2022

Awan panas dari puncak Gunung Semeru semakin meningkat. Gempa terjadi terus, hingga cuaca disekitar Gunung Semeru menjadi gelap karena tertutup awan.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG) menyatakan status Gunung Semeru di Jawa Timur pada Minggu ini telah dinaikkan dari Level 3 atau Siaga menjadi Level 4 atau Awas terhitung mulai pukul 12.00 WIB.

Kepala PVMBG Hendra Gunawan meminta agar tidak ada aktivitas dalam radius delapan kilometer dari puncak dan sektoral arah tenggara (Besuk Kobokan dan Kali Lanang) sejauh 19 kilometer dari puncak.

"Status Gunung Semeru dinaikkan dari Siaga (Level 3) menjadi Awas (Level 4) terhitung hari Minggu 4 Desember 2022 pukul 12.00 WIB," kata Hendra dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Minggu (4/12/2022).

BACA JUGA:Wedus Gembel Gunung Semeru Sudah Sampai ke Pemukiman, Warga Lumajang Berharap Doanya

Sumber awan panas guguran berasal dari tumpukan material di ujung lidah lava yang berada sekitar 800 meter dari puncak (Kawah Jonggring Seloko).

Awan panas guguran tersebut berlangsung menerus dan hingga pukul 06.00 WIB jarak luncur telah mencapai 7 kilometer dari puncak ke arah Besuk Kobokan.

Sejak pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB, aktivitas kegempaan terekam sebanyak delapan kali gempa letusan, satu kali gempa awan panas guguran.

Hendra menjelaskan situasi itu menunjukkan aktivitas erupsi dan awan panas guguran di Gunung Semeru masih sangat tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: