Airlangga Hartarto - Ridwan Kamil Berpeluang Jadi Pasangan Bakal Calon Presiden dan Wakil Presiden
Airlangga Hartarto dan Ridwan Kamil-Foto : dokumen disway-
Pilot pertama mengatakan "Saya akan patuhi hukum penerbangan internasional dan saya akan terbang di ketinggian 30 ribu kaki".
Sedangkan pilot kedua mengatakan "Semua calon penumpang akan saya dudukkan di kelas bisnis semuanya, dan seluruh penumpang akan saya berikan diskon tiket."
"Bapak ibu akan tertarik yang mana? Kalau yang sekarang pasti akan tertarik yang nomor 2 karena semua disiapkan kelas bisnis dan semua diberikan diskon tiket gratis, yang milih nomor 2 itu hati-hati, karena pasti karena emosional dan kurang informasi dan sebetulnya tawarannya tidak masuk akal," tegas Presiden.
Presiden Jokowi pun meminta agar partai politik, termasuk Partai Golkar tidak sembarangan menentukan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) seperti contoh pemilihan pilot tersebut.
"Jangan sembarangan menentukan calon pilot dan kopilot yang akan dipilih rakyat, juga jangan sembarangan memilih calon presiden dan wakil presiden, dan juga saya titip pesan, jangan terlalu lama-lama," ucap Presiden.
Diketahui baru satu partai yang mengumumkan nama capres yaitu Partai Nasdem yang akan mengusung Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 Anies Baswedan pada pemilihan presiden 2024.
"Saya dengar-dengar dan saya melihat tiap hari itu Pak Airlangga Hartarto rangkulan terus dengan Pak Mardiono dari PPP dan Pak Zulkifli Hasan dari PAN. Jangan hanya rangkul-rangkulan terus, tapi saya meyakini sebentar lagi pasti akan segera menentukan. Kita tunggu saja," kata Presiden yang disambut dengan sorak-sorai hadirin.
Presiden Jokowi juga mengingatkan bahwa kondisi Indonesia maupun dunia sedang sulit, bahkan makin sulit hingga tahun depan.
“Kita tahu dunia betul-betul sangat sulit saat ini, tahun depan akan lebih sulit lagi dan banyak yang menyampaikan akan gelap signifikan," kata dia.
"Saya kira bapak ibu sudah tahu yang sudah masuk pasien IMF ada 14 negara, sudah masuk jadi pasien dan 28 negara lagi sudah ngantre di depan pintunya IMF, diperkirakan akan muncul 66 negara," tututr Presiden.
Artinya, menurut Presiden Jokowi, dalam pembangunan sebuah negara, penting sekali stabilitas politik.
"Kita juga butuh stabilitas keamanan apalagi dalam situasi dunia yang sulit dihitung, dikalkulasi, diprediksi. Terakhir sekali lagi saya ucapkan selamat ulang tahun Ke-58 Partai Golkar, dirgahayu Partai Golkar," ujar Presiden Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: