SKK Migas-PEP Adera Field Kembali Tambah Produksi 2.424 BOPD dari Sumur BNG-52
Pertamina EP (PEP) Adera Field menyumbang tambahan produksi migas dari sumur pengembangan Benuang BNG-D1 (BNG-52) sebesar 2.424 barel minyak per hari (barrel oil per day/BOPD) pada kondisi jepitan open flow. -Foto : dokumen SKK Migas-
LAHATPOS.CO, PALI - Upaya peningkatan produksi yang dilakukan SKK Migas dan Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional Sumatera Zona 4 kembali membuahkan hasil. Kali ini, Pertamina EP (PEP) Adera Field menyumbang tambahan produksi migas dari sumur pengembangan Benuang BNG-D1 (BNG-52) sebesar 2.424 barel minyak per hari (barrel oil per day/BOPD) pada kondisi jepitan open flow.
Sebelumnya, PEP Adera Field berhasil menemukan hidrokarbon sebesar 3.111 barel minyak ekuivalen per hari (barrel oil equivalent per day/BOEPD) dari target 496 BOEPD, atau 627% dari target.
Produksi ini didapat dari pengeboran sumur pengembangan BNG-B1 yang berlokasi di Desa Benuang, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan.
Keberhasilan ini merupakan sebuah prestasi mengingat target awal produksi dari sumur ini adalah 70 barel kondensat per hari (barrel condensate per day /BCPD), atau 3.463% dari target.
BACA JUGA:Pelaku Penodongan Karyawan PT PNM MEKAAR Berhasil Diungkap Polsek Jarai
Keberhasilan pengeboran pengembangan ini berpotensi menambah cadangan minyak inplace di blok D Benuang sebesar 34,83 Million Stock Tank Barrels (MMSTB) sehingga membuka peluang untuk pengembangan struktur Benuang.
Sumur ini dibor menggunakan rig PDSI#05.2/OW760-M dan diselesaikan pada 16 September 2022 atau 40 hari lebih cepat dari target semula 65 hari.
General Manager Zona 4, Agus Amperianto, menjelaskan efisiensi biaya dan waktu dapat dicapai tanpa mengesampingkan aspek safety dan pengelolaan lingkungan hidup.
“Total gross revenue yang diberikan kepada negara dari sumur BNG-D1 atau BNG-52 sebesar USD 218,160 per hari. Dengan investasi pengeboran pengembangan sebesar USD 5,514,603, pengembalian investasi dapat dicapai dalam waktu 26 hari,” terang Agus.
BACA JUGA:PT KAI Dinilai Telah Menerapkan Hukum Rimba di Desa Tanjung Jambu
Agus Amperianto menambahkan bahwa indikator capaian sasaran produksi migas PHR Regional Sumatera Zona 4 adalah terwujudnya perlindungan lingkungan, keselamatan operasi dan usaha penunjang, dengan mengutamakan aspek keteknikan yang baik.
Penerapan kaidah keteknikan yang baik adalah penerapan metoda rekayasa keteknikan yang telah terbukti, prosedur yang diterima secara luas, efisien, dan memenuhi regulasi, yang dapat memenuhi harapan dari para pemangku kepentingan setempat.
“Di samping itu, PHR Regional Sumatera Zona 4 turut berkontribusi dalam kegiatan sosial diantaranya pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, donor darah, bakti sosial peduli korban bencana, dan penanaman pohon,” terang Agus.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan, menyebutkan bahwa temuan ini merupakan pencapaian yang sangat baik sebagai hasil dari upaya yang selama ini dilakukan oleh PHR. “
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: