Fly Over Batu Bara Solusi Strategis Mengurai Kemacetan Jalan di Kecamatan Merapi Timur dan Merapi Barat
Fly Over Batu Bara Solusi Strategis Mengurai Kemacetan Jalan di Kecamatan Merapi Timur dan Merapi Barat.-foto: lahatpos.co-
Fly Over Batu Bara Solusi Strategis Mengurai Kemacetan Jalan di Kecamatan Merapi Timur dan Merapi Barat
Lahatpos.co, Lahat - Polres Lahat menggelar acara paparan kesiapan pembangunan jalan crossing/fly over batu bara. Pada hari Jumat 10 Oktober 2025, telah berlangsung rapat kesiapan tentang Pembangunan Jalan Crossing/Fly Over Batu Bara di Kecamatan Merapi Timur dan Merapi Barat.
Paparan persiapan pembangunan Jalan Crossing/Fly Over dihadiri oleh Kapolres Lahat, AKBP Novi Edyanto SIK MIK, yang didampingi Kabag Ops Kompol Toni Arman SH MSi, Kasat Reskrim AKP Rizki Ridho Pratama STrk SIK MSi, Kasat Samapta AKP Heri Irawan SE MM, Kasat Lantar Dr Iptu Jhoni Albert SH MH MM MSi.
Dihadiri oleh Dinas PU Kabupaten Lahat, Kepala DLLAJR Lahat, pihak perusahaan Servo, MIP, Primanaya, dan perusahaan yang tergabung dalam angkutan batu bara di Merapi Area.
Pertumbuhan industri pertambangan batu bara di wilayah Kabupaten Lahat, khususnya di Merapi Area menunjukkan tren peningkatan yang signifikan, baik dari sisi produksi maupun distribusi.
Namun, intensitas lalu lintas angkutan batu bara yang tinggi telah menimbulkan berbagai dampak, mulai dari kemacetan lalu lintas umum, kerusakan jalan, hingga gangguan terhadap aktivitas sosial masyarakat.
Oleh karena itu, pembangunan jalan crossing atau fly over khusus angkutan batu bara menjadi solusi strategis untuk mengurai permasalahan tersebut.
Pembangunan jalan crossing atau fly over batu bara bertujuan untuk memisahkan jalur angkutan industri dengan jalan umum, guna meningkatkan keselamatan dan kelancaran lalu lintas. Selain itu, infrastruktur ini diharapkan mampu mempercepat waktu tempuh distribusi batu bara, mengurangi beban jalan nasional/provinsi, dan meminimalisir konflik sosial antara pengguna jalan umum dan perusahaan tambang.
Saat ini, jalan eksisting yang dilalui oleh angkutan batu bara masih bercampur dengan kendaraan masyarakat umum.
Hal ini menyebabkan kemacetan di titik-titik persimpangan dan jalur padat. Beberapa ruas jalan juga mengalami kerusakan berat akibat beban berlebih.
Tantangan utama yang dihadapi antara lain pembebasan lahan, koordinasi lintas sektor, serta kebutuhan pendanaan yang cukup besar.
Dari sisi teknis, pemerintah daerah bersama dengan pihak terkait telah melakukan studi kelayakan, survei geoteknik, dan perencanaan teknis awal untuk pembangunan fly over di 2 (dua) titik yaitu di Simpang Servo Desa Tanjung Jambu Kecamatan Merapi Timur dan Simpang PT MIP Kecamatan Merapi Barat.
Desain awal telah mencakup jalur khusus dengan struktur jembatan yang disesuaikan dengan beban kendaraan tambang.
Titik crossing telah ditentukan berdasarkan lokasi aktivitas tambang dan konektivitas ke pelabuhan atau stasiun bongkar muat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
