Perkebunan Kelapa Sawit di Kikim Dinilai Tidak Memberikan Manfaat bagi Masyarakat Lokal
Perkebunan Kelapa Sawit di Kikim Dinilai Tidak Memberikan Manfaat bagi Masyarakat Lokal.-foto: lahatpos.co-
LAHATPOS.CO. KIKIM AREA - Kehadiran perkebunan kelapa sawit di wilayah KIKIM area Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan menuai protes dari warga setempat yang mengklaim bahwa keberadaan perusahaan tersebut tidak memberikan dampak positif bagi kehidupan mereka. Sebaliknya, masyarakat justru merasakan sejumlah dampak negatif, mulai dari kerusakan lingkungan hingga minimnya lapangan kerja yang disediakan bagi penduduk lokal.
untuk di Kikim Area Perusahan Kelapa Sawit Yang Paling luas di pegang Perusahan PT Sawit Mas Sejahtra (SMS) Yang hampir menguasi lahan Kurang lebih 10 ribu Hektar, ada Juga perusahan PT Lonsum, PT Sarimas, dan PT Eka Jaya. untuk itu Kikim area sekarang sudah terkepung Oleh perkebuan kelapa Sawit.
Menurut sejumlah warga, perusahaan kelapa sawit yang beroperasi di daerah tersebut lebih banyak mempekerjakan tenaga dari luar daerah, sementara warga lokal hanya mendapat posisi-posisi dengan upah rendah dan tanpa jaminan kerja yang jelas.
"Kami dijanjikan akan ada lapangan kerja dan peningkatan ekonomi, tapi kenyataannya justru tanah kami yang diambil, sementara kami hanya jadi buruh harian dengan upah kecil," keluh Angga Wijaya S. H salah satu Pemuda Kikim Area.Yang Juga tergabung HMI MPO Cab palembang darussalam, Rabu ( 12/6/2025).
Selain masalah ekonomi, aktivitas perkebunan sawit juga dituding menyebabkan kerusakan lingkungan. Aliran sungai yang sebelumnya menjadi sumber air bersih warga kini tercemar limbah perkebunan, sementara lahan pertanian produktif masyarakat semakin berkurang karena alih fungsi lahan.
"Sebelum ada sawit, kami bisa bertani dan memanfaatkan sungai dengan baik. Sekarang, tanah kami kering, dan sungai tercemar. Apa untungnya bagi kami?" ujar Deny seorang Pemuda desa Maspura da Aktif dalam Himpunan kepemudaan di Kikim Area.
Masyarakat mendesak pemerintah daerah untuk meninjau ulang izin operasi perkebunan sawit tersebut dan memastikan perusahaan memenuhi tanggung jawab sosialnya. Mereka juga meminta kompensasi atas kerusakan lingkungan serta peluang kerja yang lebih adil bagi warga setempat.
Sampai saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak perusahaan Yang ada di Kikim,maupun pemerintah Kabupaten Lahat mengenai keluhan ini. Warga Kikim berharap agar suara mereka didengar sebelum kondisi semakin memburuk.*
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

