Lahatpos.co - Orang tua kena prank! Terlanjur viral, ternyata bukan korban penculikan anak di Lahat, inilah klarifikasinya.
Melalui video singkat Indrawan langsung mengklarifikasi dan menyampaikan permintaan maaf. Karena dengan adanya kejadian viral di media sosial, lalu diberitakan melalui media massa. Orang tua di Lahat dibuat khawatir anak mereka akan menjadi korban penculikan.
Tapi ada sisi positifnya, orang tua menjadi perhatian terhadap keberadaan anak anaknya. Orang tua dapat menasehati anak anaknya untuk tidak bermain terlalu jauh dari rumahnya. Supaya tidak menjadi korban penculikan.
Alhasil, peristiwa dugaan penculikan anak yang sempat viral di media sosial dan media massa, ternyata kejadian yang tidak benar. Hanya salah paham saja.
Pihak keluarga memberikan klarifikasi terkait dugaan penculikan anak yang sempat viral di media massa dan media sosial.
Setelah pihak Kepolisian Polres Lahat terjun langsung kelapangan, akhirnya terungkap bahwa dugaan peristiwa penculian terhadap anak adalah tidak benar.
Kapolres Lahat AKBP God Parlasro S Sinaga SH SIK MH, yang didampingi Kasat Intel AKP Mulyono SH, Kasat Reskrim AKP Sapta Eka YantoSH MSi, Kapolsek Kota Lahat, AKP Samsuardi, dan Kasi Humas AKP Sugianto, melaksanakan klarifikasi terkait informasi berita di media massa dan media online dugaan penculikan anak.
Rilis resmi ini disampaikan Kapolres Lahat melalui Kasubsi Penmas Humas Polres Lahat Aiptu Lispono SH, Rabu 24 April 2024.
Bahwa pada hari Senin tanggal 22 April 2024 sekitar jam 16.00 WIB bertempat di Kantor Satuan Lalu Lintas Polres Lahat, telah diserahkan oleh warga kepada pihak Kepolisian yaitu satu orang anak perempuan bernama Fatiya Rahma.
Fatiya Rahma diduga sebagai korban penculikan.
Selanjutnya dilakukan penyelidikan oleh pihak Polres Lahat dan Polsek Kota Lahat.
Hasil penyelidikan belum ditemukan alat bukti mengarah ke penculikan.
Akhirnya pada pukul 17.30 WIB, anak tersebut telah diserahkan kepada pihak keluarganya dalam keadaan sehat.
Selasa 23 April 2024, setelah dilakukan penyelidikan lebih mendalam, akhirnya didapatkan kesimpulan bahwa dugaan peristiwa penculikan tersebut tidak benar.
Kejadian ini hanya kesalah pahaman saja dari pihak anak tersebut.