Akhirnya saat memutuskan untuk menerima amanah sebagai Direktur UKW dan melepas posisi Ketua PWI Sumsel. Karena secara konstitusi PWI tidak boleh merangkap posisi, jadi lebih memilih tantangan dan tugas serta tanggung jawab di Jakarta.
Firko pun mulai melakukan pembenahan dari infrastruktur sosial dan starting dengan melakukan asesment psikotes bagi seluruh penguji yang telah berpraktik sebagai penguji cuma belum asesment psikotes. Tentu hal ini membuat kontroversi. Namun dasar kuat untuk pembenahan akhirnya dilakukan.
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan asesor yang memiliki standar dari aspek penilaian keterampilan yang mengukur soft skill dan hard skill asesor, standar kepribadian, standar kemampuan kognitif, dan kecerdasan emosional, integritas.
Proses Asesmen psikotes dengan pihak ketiga inilah menjadi pedoman menentukan asesor penguji di LUKW PWI.
Pengelolaan secara keseluruhan, selain faktor penguji juga dari peserta dan perangkat yang menyertainya termasuk pakta integritas bahi penguji dan peserta UKW , kode etik penguji dan kode perilaku penguji. Hal ini juga seiring sejalan dengan penataan pengelolaan LUKW PWI dan dari DP telah diterbitkannya PD no 03/11/2023 tentang Standar Kompetensi Wartawan (SKW).
Firko berharap dengan berkontribusi di ruang baru sebagai Direkturat UKW akan memberikan nilai manfaat kepada kemajuan pers di Indonesia.
Seiring dengan keseriusan pembenahan LUKW PWI, sepeti terdapat tarikan satu napas, Ketum PWI Pusat HCB yang diamanahkan dalam kongres menjanjikan UKW gratis seluruh PWI Provinsi se Indonesia, belum genap tiga bulan kepengurusan dari Kementerian BUMN kerja sama mendukung Program UKW se Indonesia.
“Alhamdulillah take off program UKW PWI- BUMN telah dimulai di tiga PWI Provinsi se Indonesia yaitu di Manado, Sulut, Kupang NTT dan PWI Aceh pada 28-29 Desember 2023 lalu,” ujar Firdaus.
Pada Januari 2024 akan dieksekusi di tujuh PWI Provinsi yaitu Lampung, Bengkulu, DIY, Kalimantan Tengah, NTB, Papua, dan Papua Selatan.
Ditanya soal alokasi waktu, karena antara di Palembang dan Jakarta, menurut Firko soal manajemen waktu ini sangat bergantung pola atau skema pengelolaannya. Tentu saja efektivitas waktu dibutuhkan, sehingga porsi out put yang dihasilkan dalam pekerjaan di organisasi tetap bisa terukur. Menurut Firko, pengelolaan media Extranews tetap ber home base di Palembang.
Bagaimana taget ke depan ? Menurut Firko, terkait amanah berorganisasi adalah bonus ruang pengabdian dan tanggung jawab profesi. Karena kunci pokok adalah tanggung jawab di keluarga. Firko yang mengutamakan pendidikan, terbukti suami istri ini sudah bergelar Doktor. Istri Firko, Anisatul Mardiah juga menyabet gekar doktor di UM Malaysia. Kelima putrinya juga memiliki latar belakang pendidkan yang baik.
Anak pertama, Apt Berliana Faradisa S Farm, adalah jebolan apoteker Unand Padang, Asshafa Adzkiya, lulusan Aktuaria Unpad Bandung, anak ketiga Rayyani masih kuliah tingkat akhir di Akuntansi FE Unsri, putri keempat Prodi Kedokteran Hewan di IPB University dan si bungsu Affa juga di IPB University di Prodi Saint Biomedis.
Firdaus juga dalam menjalankan keorganisasian bukan yang mendadak muncul sebagai Ketua PWI Sumsel. Pengalaman di organisasi ini sangat bertahap, dari bagian seksi, ketua SIWO PWI Sumsel, Wakil Sekretqris, sebagai Sekretaris PWI Sumsel dua periode, dan baru menjadi Ketua PWI Sumsel 2019-2024.
Sejak mahasiwa Firko dikenal aktif mengelola organisasi, karena dididik di HMI, dari posisi ketua Senat Mahasiswa (Sema) FKIP Unsri tahun 91-92 kemudian ketua SMPT Unsri tahun 92-93, kemudian di organsasi masyarakat di ICMI, Dewan Pendidikan, FKPT dan saat ini anggota Komwas Peradi Sumsel dari unsur tokoh masyarakat.
Apa harapan ke depan, bagi Firko jalankan tugas tanggung jawab dengan sepenuh hati dan dampak tugas dan tanggung jawab yang baik akan memberikan kebaikan juga.*