Lahat, Lahatpos.co - Susno Duadji memberikan tanggapannya terhadap tawaran PDIP kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk koalisi.
Menurut Susno Duadji, koalisi politik hampir sama dengan koalisi petani.
Ia mencontohkan seorang petani yang memiliki sawah, lalu sawahnya ditanami padi. Tiba tiba datang pemodal alias tengkulak yang siap menyediakan pupuk, tapi setelah padinya panen, harus dijual kepada tengkulak itu.
Kemudian, seorang petani menanam jagung. Tiba tiba datang tengkulak yang siapkan menyiapkan bibit dan pupuk, tapi setelah jagung siap panen, maka harus dijual kepada tengkulak tadi.
BACA JUGA:Terima Kasih Pak Bupati Jalan Lingkar Desa Telatang Mulus
Begitu juga koalisi yang ditawarkan PDIP kepada AHY. Rencana pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat AHY dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Susno Duadji mengaku adem mendengarkan respon dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
SBY mengatakan, AHY selaku Pimpinan Partai Demokrat merespon ajakan dari Puan Maharani untuk melakukan pertemuan dan bincang bincang.
Partai Demokrat selalu berpendapat bahwa pertemuan yang berangkat dari niat baik, tujuan baik, membahas masalah bangsa, tentu ada gunanya.
BACA JUGA:Tokoh Pers Sumsel Berpulang Ucapan Duka Mengalir
“Pertemuan niat baik darimanapun, siapa dengan siapa, selalu membawa kebaikan,” ungkap SBY.
Mendengar statemen SBY, maka Susno Duadji sebagai petani mengaku senang. Mendengar statemen elit elit politik negeri ini sejuk, mau darimana itu tawaran, sepanjang tawaran itu untuk bangsa dan negara, why not, kita bahas, tujuannya sama.
Menurut Susno, beda koalisi bukan berarti bermusuhan. Beda koalisi bukan berarti tidak ada kesamaan.
“Kesamaan kesamaan itu yang dicari, tapi satu kuncinya demi bangsa dan negara,” ujarnya.
BACA JUGA:Jalan Aswari Mulai Rusak dan Berlobang, Warga Berharap Diaspal Kembali